Bagikan:

JAKARTA – Falcon 9, roket milik SpaceX, akhirnya mendapatkan izin untuk terbang kembali. Namun, izin ini diberikan secara khusus untuk peluncuran misi wahana antariksa Hera milik Badan Antariksa Eropa (ESA). 

Lisensi peluncuran ini diberikan pada Minggu, 6 Oktober lalu. Dilansir dari Spacenews, FAA mengatakan bahwa Falcon 9 boleh menerbangkan misi Hera karena tidak menggunakan tahap kedua. Setelah peluncurannya selesai, larangan untuk terbang akan diterapkan kembali. 

"FAA telah menetapkan bahwa tidak adanya tahap kedua untuk misi ini cukup mengurangi risiko utama bagi publik jika terjadi lagi kecelakaan yang dialami misi Crew-9," kata FAA. Tahap kedua hanya mendorong Hera ke lintasan lepas dari Bumi dan tidak akan melakukan de-orbit. 

FAA tidak akan mengizinkan misi peluncuran yang memiliki tahap kedua untuk proses de-orbit. Belum diketahui kapan roket ini diizinkan untuk terbang kembali karena lembaga penerbangan itu masih meninjau laporan investigasi yang diserahkan SpaceX. 

"Keselamatan akan menjadi penentu jadwal bagi FAA untuk menyelesaikan peninjauannya atas laporan investigasi kecelakaan SpaceX Crew-9 dan kapan lembaga tersebut akan mengizinkan Falcon 9 untuk kembali beroperasi secara normal," jelas FAA.

Laporan investigasi ini telah selesai dilakukan pada awal Oktober dan SpaceX menyerahkan laporannya pada 4 Oktober. Meski SpaceX belum bisa menerbangkan misi peluncuran Starlink, perusahaan itu sedang mempersiapkan diri untuk peluncuran Hera. 

Wahana antariksa Hera merupakan misi kolaborasi antara ESA dan NASA. Program ini diluncurkan untuk mengamati seberapa besar dampak dari aksi 'bunuh diri' Double Asteroid Redirection Test (DART) milik NASA. Hera rencananya akan diluncurkan pada Senin, 7 Oktober.