Bagikan:

JAKARTA – Para astronom menemukan kuasar, inti galaksi aktif dengan bantuan daya dari lubang hitam, menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA. Kuasar ini diberi nama J1007+2115.

Menurut hasil pengamatan para astronom, mengutip dari Space, objek terkuat di alam semesta ini mengeluarkan angin seukuran galaksi yang mendorong gas dan debu dengan kecepatan tinggi. Dengan kecepatan ini, bintang baru tidak bisa terlahir di galaksi induknya.

"Ini adalah quasar ketiga paling awal dan ketiga terjauh yang ditenagai oleh lubang hitam supermasif yang terbentuk saat ini," kata Pemimpin Tim Penemuan Weizhe Liu. "Angin yang digerakkan oleh quasar berskala galaksi ini saat ini merupakan yang paling awal yang diketahui."

Angin yang disemburkan dari kuasar ini membentang sangat jauh, yaitu hingga 7.500 tahun cahaya dari lubang hitam. Material yang dialirkan setiap tahunnya setara dengan 300 matahari dengan kecepatan yang setara dengan 6.000 kali kecepatan cahaya.

Dengan temuan ini, sudah bisa diperkirakan bahwa J1007+2115 sangat kuat. Saking kuatnya, peneliti menyatakan bahwa objek raksasa di alam semesta ini mampu 'membunuh' galaksi induknya dengan merampas seluruh materi yang dibutuhkan untuk bintang baru.

J1007+2115 diperkirakan lahir sekitar 700 tahun setelah Big Bang terjadi, atau saat alam semesta baru berusia 5 persen dari 13,8 miliar tahun. Meski sudah sangat tua, objek ini sangat kuat berkat dukungan dari lubang hitam supermasif di galaksi induknya.

Sejumlah astronom percaya bahwa semua galaksi besar memiliki lubang hitam supermasif di bagian intinya, termasuk Galaksi Bima Sakti. Namun, tidak semua lubang hitam memberikan daya ke kuasar karena tidak ada material seperti gas dan debu yang bisa dimakan.

Sebenarnya, galaksi J1007+2115 kaya akan gas dan debu sehingga bintang bisa terbentuk setiap tahunnya dengan kecepatan 80 hingga 250 massa matahari. Namun, proses terbentuknya bintang tidak akan berlangsung lama karena kuisar tersebut.

"Angin mendorong sejumlah besar gas ke luar. Hal ini dapat menghambat aktivitas pembentukan bintang di galaksi, yang membutuhkan gas untuk membentuk bintang, dan juga pertumbuhan lubang hitam supermasif itu sendiri, yang juga membutuhkan penambahan gas," jelas Liu.

Selain bintang yang tidak bisa dilahirkan, pertumbuhan lubang hitam supermasif dengan massa setara 1 miliar matahari diperkirakan juga telah berhenti karena pasokan makanannya telah diputus oleh kuasar. Oleh karena itu, galaksi induknya diyakini telah menjadi galaksi mati.