JAKARTA – Sekelompok ilmuwan mempelajari galaksi tertua bernama GN-z11 menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb. Objek yang berhasil mereka temukan adalah lubang hitam supermasif.
Roberto Maiolino, peneliti utama dari Laboratorium Cavendish mengatakan bahwa lubang hitam ini berada di pusat galaksi. Objek astronomi itu sangat aktif dan mengumpulkan materi di sekitarnya dengan cepat.
"Kami menemukan gas yang sangat padat yang biasa terjadi di sekitar lubang hitam supermasif yang menghasilkan gas. Ini adalah tanda pertama yang jelas bahwa GN-z11 menampung lubang hitam yang melahap materi," kata Maiolino, dikutip dari blog NASA.
Sementara itu, Peneliti Hannah Übler dari Laboratorium Cavendish mengatakan bahwa timnya menemukan indikasi unsur kimia terionisasi di dekat lubang hitam. Ia dan rekannya juga menemukan angin berkecepatan tinggi di galaksi GN-z11.
"NIRCam (Kamera Inframerah Dekat) Webb telah mengungkap komponen yang diperluas, menelusuri galaksi induknya, dan sumber terpusat dan padat yang warnanya konsisten dengan warna piringan akresi yang mengelilingi lubang hitam," jelas Übler.
BACA JUGA:
Secara keseluruhan, beberapa temuan ini menunjukkan bahwa GN-z11 memang memiliki lubang hitam. Dengan massa sebesar 2 juta matahari, lubang hitam ini sangat aktif mengonsumsi materi sehingga cahaya dari objek tersebut sangat terang.
Maiolino membentuk tim lainnya untuk menemukan gas helium di lingkaran cahaya galaksi GN-z11. Para ilmuwan itu menggunakan Near-Infrared Spectrograph (NIRSpec), salah satu instrumen yang dimiliki James Webb.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka tidak menemukan materi selain helium. Menurut Maiolino, "Ini adalah sesuatu yang diharapkan oleh teori dan simulasi di sekitar galaksi masif pada zaman ini, bahwa seharusnya ada kantong-kantong gas murni yang bertahan di lingkaran cahaya."