NASA Bakal Hantamkan Pesawat Luar Angkasa Jika Ada Asteroid yang Mengancam Bumi
Ilustrasi Asteroid yang ancam Bumi (Times of Israel)

Bagikan:

JAKARTA – NASA punya tujuan menghancurkan asteroid yang dianggap membahayakan Bumi. Badan Antariksa Amerika Serikat itu sedang dalam tahap demonstrasi untuk melakukan hal ini.

Program ini adalah bagian dari percobaan Double Asteroid Redirection Test (DART) yang menargetkan Dimorhpos, salah satu bulan yang mengitari sistem Asteroid Didymos dengan ukuran sekitar 160 meter.

Pada tahun 2021 ini NASA akan meluncurkan pesawat luar angkasa penghancur asteroid tersebut. Mereka mengklaim pesawat tersebut akan mencapai asteroid pada 2022 mendatang.

“Hingga saat ini, kami tidak punya banyak pilihan yang harus dilakukan jika menemukan sesuatu (Asteroid) yang masuk (mengancam Bumi),” kata astronom Andy Rivkin dari John Hopkins sebagaimana dikutip dari News Australia pada Jumat 23 April.

Misi DART ini sebenarnya tidak bertujuan untuk meledakkan diri, misi utamanya hanya untuk membelokkan Asteroid dari jalur orbit utamanya sehingga tidak menghantam Bumi.

“DART adalah tes pertama tentang bagaimana kami mungkin dapat membelokkan sesuatu tanpa harus mengunakan paket nuklir atau duduk di bawah ruang bawah tanah menunggu dan menyilangkan jari kita,” kata Rivkin.

Sampai saat ini misi tersebut sedang dalam penelitian apakah upaya tersebut cukup masuk akal untuk dijalankan atau tidak. Dalam misi DART, NASA bekerja sama dengan Badn Antariksa Eropa (ESA) dan juga Italia.

“DART merupakan langkah awal dalam pengujian metode defleksi Asteroid berbahaya. Asteroid yang memiliki potensi bahaya adalah masalah global dan kami senag dapat bekerja sama dengan kolega dari Italia dan Eropa untuk mengumulkan data paling akurat,” ujar Andre Riley selaku Eksekutif Program DART NASA.

DART merupakan proyek yang dikembangkan oleh bagian pertahanan planet dari NASA. Divisi tersebut merupakan bagian dari upaya pertahanan planet secara global. Misi DART ini dalam pengawasan Badan Antariksa Italia, Cubesat. Jika misi NASA tersebut berhasil dijalankan, maka ESA akan memeriksa hasil kerja NASA dengan mengirimkan pesawat luar angkasa HERA dua tahun kemudian.