Kantor Hak Cipta AS Tegaskan Karya Seni Ciptaan Sistem Kecerdasan Buatan Tak Layak Mendapatkan Perlindungan Hak Cipta
Salah satu karya kecerdasan buatan dari penulis novel "Zarya of the Dawn", Kris Kashtanova. (foto: twitter @icreatelife)

Bagikan:

JAKARTA - Kantor Hak Cipta AS menyatakan dalam sebuah surat yang dilihat oleh Reuters bahwa gambar-gambar dalam novel grafis yang dibuat menggunakan sistem kecerdasan buatan Midjourney tidak seharusnya diberikan perlindungan hak cipta.

Penulis novel "Zarya of the Dawn", Kris Kashtanova, berhak atas hak cipta untuk bagian novel yang ditulis dan diatur, namun tidak untuk gambar yang dihasilkan oleh Midjourney.

Keputusan ini adalah salah satu dari yang pertama oleh pengadilan atau lembaga AS mengenai lingkup perlindungan hak cipta untuk karya-karya yang dibuat dengan kecerdasan buatan, dan terjadi di tengah-tengah lonjakan pesat perangkat lunak AI generatif seperti Midjourney, Dall-E, dan ChatGPT.

Kantor Hak Cipta menyatakan dalam suratnya bahwa mereka akan menerbitkan ulang pendaftaran untuk "Zarya of the Dawn" untuk menghilangkan gambar-gambar yang "bukan produk karya penulis manusia" dan oleh karena itu tidak dapat dilindungi hak cipta.

Kashtanova mengatakan bahwa ini adalah "berita baik" karena kantor memberikan perlindungan hak cipta untuk cerita novel dan pengaturan gambar. Namun Kashtanova mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan cara terbaik untuk mendorong argumen bahwa gambar-gambar itu sendiri adalah "ekspresi langsung dari kreativitas saya dan karena itu dapat dilindungi hak cipta."

Pengacara umum Midjourney, Max Sills, mengatakan bahwa keputusan ini adalah "kemenangan besar bagi Kris, Midjourney, dan seniman", dan bahwa Kantor Hak Cipta "secara jelas mengatakan bahwa jika seorang seniman mengendalikan alat pembuat gambar seperti Midjourney... outputnya dapat dilindungi."

Midjourney adalah sistem berbasis AI yang menghasilkan gambar berdasarkan prompt teks yang dimasukkan oleh pengguna. Kashtanova menulis teks "Zarya of the Dawn", dan Midjourney menciptakan gambar buku berdasarkan prompt.

Kantor Hak Cipta memberi tahu Kashtanova pada Oktober lalu bahwa mereka akan mempertimbangkan kembali pendaftaran hak cipta buku karena aplikasi tidak mengungkapkan peran Midjourney.

Kantor Hak Cipta mengatakan pada Selasa 21 Februari bahwa mereka akan memberikan perlindungan hak cipta untuk teks buku dan cara Kashtanova memilih dan menyusun elemennya. Namun, mereka mengatakan bahwa Kashtanova bukanlah "otak dari gambar-gambar itu sendiri."

"Fakta bahwa output khusus Midjourney tidak dapat diprediksi oleh pengguna membuat Midjourney berbeda untuk tujuan hak cipta dibandingkan dengan alat yang digunakan oleh seniman lainnya," kata surat tersebut, seperti dikutip Reuters.