Bagikan:

JAKARTA - Google mulai meluncurkan beta pertama untuk Privacy Sandbox di Android besok ke sejumlah perangkat Android 13. Di mana pengguna dan pengembang bisa menguji teknologi baru di dunia nyata.

Program ini merupakan upaya perusahaan untuk memadukan informasi pengguna dengan iklan bertarget tanpa mengganggu privasi mereka, yang telah dikerjakan oleh raksasa teknologi selama bertahun-tahun dalam peralihan terencana dari pelacakan web berbasis cookie.

Perangkat Android saat ini diberi Android Advertising ID unik yang dapat disetel ulang oleh pengguna, digunakan melacak perilaku pengguna dan membuat profil iklan pribadi yang dapat digunakan oleh pengembang aplikasi.

Dan, Privacy Sandbox bertujuan untuk mengganti Android Advertising ID ini dengan API yang menjaga privasi, yang menurut Google akan membatasi data pengguna dibagikan dengan pihak ketiga dan menghapus pengenal lintas aplikasi, sambil tetap mendukung iklan yang dipersonalisasi.

“Privacy Sandbox Beta menyediakan API baru yang dirancang dengan privasi sebagai intinya, dan tidak menggunakan pengidentifikasi yang dapat melacak aktivitas Anda di seluruh aplikasi dan situs web,” ungkap, VP Privacy Sandbox di Google, Anthony Chavez.

“Aplikasi yang memilih untuk berpartisipasi dalam Beta dapat menggunakan API ini untuk menampilkan iklan yang relevan kepada Anda dan mengukur keefektifannya," imbuhnya.

Dalam praktiknya, pengguna Android yang mendapatkan akses ke Privacy Sandbox beta akan menerima pemberitahuan terlebih dahulu tentang hal itu.

Kemudian, mereka akan dapat menyesuaikan pengaturan di bagian Privacy Sandbox di Android Settings. Google saat ini mengizinkan penguji beta untuk mengelola minat mereka yang diperkirakan oleh Android berdasarkan aplikasi yang mereka gunakan.

Hal ini memungkinkan aplikasi Android yang berpartisipasi dalam Privacy Sandbox beta untuk menyarankan iklan yang lebih relevan kepada pengguna.

Melansir The Verge, Rabu, 15 Februari, Privacy Sandbox di Android memiliki beberapa kesamaan dengan Privacy Sandbox Google untuk proyek web, yang bertujuan untuk mulai menghapus cookie pihak ketiga di Chrome secara bertahap pada 2024.

Google mengatakan kedua proyek tersebut memiliki visi yang sama untuk meningkatkan privasi pengguna sambil mendukung bisnis utama kemampuan, tetapi menggunakan teknologi yang berbeda dan akan dikembangkan secara mandiri.

"Mengembangkan periklanan digital untuk meningkatkan privasi pengguna, dengan beralih dari ketergantungan pada pelacakan lintas aplikasi, sangat penting untuk masa depan ekosistem seluler yang berkembang. Kami akan terus bekerja sama dengan pengembang, pemasar, dan regulator dalam perjalanan ini,” tutur Chavez.