JAKARTA - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih menghantam Microsoft, kini hal serupa juga dialami anak perusahaannya LinkedIn. Tetapi, tidak jelas berapa karyawan yang terdampak.
Dikonfirmasi Microsoft kepada The Information, di mana sejumlah karyawan LinkedIn telah diberi pemberitahuan pada awal minggu ini.
PHK dikatakan, berpusat di divisi rekrutmen LinkedIn. Namun, tidak ada informasi tentang berapa jumlah pekerja yang terkena dampak, maupun persentase total tenaga kerja perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga telah mengumumkan adanya perlambatan perekrutan dan sebelumnya pada November 2022, mereka telah menghentikannya.
Diluncurkan pada 2003, LinkedIn tetap menjadi jejaring sosial yang berfokus pada bisnis dan perekrutan pekerjaan, bahkan setelah Microsoft mengakuisisi perusahaan itu dengan harga lebih dari 26 miliar dolar AS (Rp394 triliun) pada 2016.
BACA JUGA:
Layanan tersebut saat ini memiliki lebih dari 850 juta anggota di seluruh dunia. Melansir Neowin, Rabu, 15 Februari, Microsoft sebelumnya mengumumkan bulan lalu pihaknya berencana memberhentikan sekitar 10.000 pekerjanya, atau lima persen dari total tenaga kerjanya.
Meliputi pemotongan besar-besaran di divisi Mixed Reality perusahaan, pengembang gim Halo 343 Industries dan baru-baru ini sekitar 300 pekerjaan di divisi GitHub-nya.
Di tengah gelombang PHK yang belakangan dirasakan raksasa teknologi seperti Meta, Google, Twitter dan Zoom, banyak dari mantan karyawan mereka yang bergegas mempercantik laman LinkedIn mereka untuk mencari pekerjaan, tetapi kenyataanya, platform tersebut justru juga melakukan PHK.