Bagikan:

JAKARTA - PSSI dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Dalam penelusuran VOI.id ke beberapa sumber, sebanyak 45 karyawan terkena pemecatan.

"Sekitar 45 orang. Divisi Media (PSSI) yang utama (terkena PHK)," ujar seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya.

Karyawan-karyawan tersebut per 1 September 2024 sudah lagi tak bekerja di PSSI.

PSSI, menurut sumber tersebut, memang sudah menyiapkan gerbong PT GSI (Garuda Sepak Bola Indonesia) untuk mengisi posisi atau divisi yang ditinggal karyawan terdampak PHK itu.

Tahun lalu, PT GSI diperkenalkan PSSI untuk membangun Timnas Indonesia di semua jenjang. Perusahaan yang saham mayoritas (95 persen) dimiliki PSSI itu awalnya dimasukkan untuk mengelola seluruh aset bisnis federasi.

Pengelolaan aset bisnis itu bertujuan menciptakan kepercayaan sponsor dan partner lain, terutama berkaitan dengan kegiatan Timnas Indonesia.

Namun, belakangan peran PT GSI beririsan dengan beberapa divisi di PSSI, terutama Divisi Media.

"Full (karyawan Divisi Media PSSI di PHK) diganti dengan GSI," ujar sumber tersebut.

Sebagaimana diketahui, PT GSI mayoritas dimiliki PSSI dan lima persen saham sisanya punya Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang juga diluncurkan Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.

PT GSI yang dikomandoi Marshal Masita juga diberikan tugas mengomersialkan kegiatan sepak bola, salah satunya Timnas Indonesia, hak siar pertandingan, dan penggunaan billboard iklan, hingga merchandise.

Marshal Masita bukanlah sosok asing di PSSI. Dirinya sempat mengepalai Divisi Marketing PSSI dan deputi Sekjen PSSI sebelum didepak Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang jadi Ketum PSSI periode 2019-2023.   

Sementara Yayasan Bakti Sepak Bola indonesia punya dua misi utama, yaitu menjamin kesehatan para pemain yang masih aktif dan tidak serta penataan karier pemain dan eks pemain.