Bagikan:

JAKARTA - LinkedIn meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna menjadwalkan posting untuk dikirim di lain waktu.

Jejaring sosial milik Microsoft ini tampaknya telah menguji fitur baru secara internal selama beberapa bulan. Ini diketahui dari satu laporan online pada Agustus lalu dari pengembang web dan peneliti aplikasi Nima Owji. Namun menurut rumor yang beredar di media sosial tampaknya LinkedIn kini sedang mempersiapkan hal-hal untuk prime time.

Matt Navarra, seorang konsultan media sosial terkenal, mengkonfirmasi kemarin bahwa dia sekarang melihat fitur pasca-penjadwalan di dalam aplikasi Android dan di situs web LinkedIn itu sendiri.  Sementara TechCrunch,  juga telah berhasil mengonfirmasi fitur tersebut secara independen di web.

Mereka yang memiliki fitur tersebut akan melihat ikon jam kecil di samping tombol "kirim" di dalam kotak penulisan pesan.

Saat pengguna mengklik ikon jam, mereka diberikan opsi untuk memilih tanggal tertentu dan slot setengah jam yang ingin mereka jadwalkan untuk posting mereka.

Sementara itu jutaan pemasar, influencer, dan “pakar” di seluruh dunia pasti akan bergembira dengan fitur baru ini, perlu dicatat bahwa fungsi serupa telah tersedia untuk sementara waktu melalui platform pihak ketiga seperti Hootsuite dan Buffer.

Namun, tidak semua orang senang memberikan platform pihak ketiga akses ke akun LinkedIn mereka karena alasan privasi data. Apalagi  fungsionalitas asli hampir selalu lebih nyaman, terutama bagi mereka yang hanya ingin membagikan konten tertentu kepada pengikut LinkedIn mereka.

Sebenarnya, pasca-penjadwalan asli selalu absen dari jejaring sosial yang banyak digunakan seperti LinkedIn yang mengklaim sekitar 875 juta anggota secara global. Twitter (melalui TweetDeck) dan Facebook telah menawarkan penjadwalan konten untuk sementara waktu, belum lagi klien email seperti Gmail yang memungkinkan Anda mengirim pesan saat Anda tertidur lelap.

LinkedIn hingga kini belum memberikan informasi lebih lanjut tentang fitur pasca-penjadwalan baru ini, termasuk kapan semua pengguna akan dapat memiliki akses ke fitur itu.