JAKARTA - Pengadilan di Distrik Tagansky Moskow, Rusia telah memutuskan untuk mendenda platform streaming Twitch, karena diklaim menyebarkan informasi palsu terkait invasi negara tersebut ke Ukraina.
Putusan itu dilayangkan pada 31 Januari dengan Twitch harus membayar denda sebesar 57.000 dolar AS setara Rp849 jutaan. Menurut kantor berita Rusia Interfax, pengadilan di Distrik Tagansky Moskow menyatakan Twitch bersalah karena gagal menghapus konten terlarang dari platformnya.
Konten yang melanggar dilaporkan mencakup informasi palsu tentang korban sipil, mobilisasi umum, dan bentuk dan metode operasi militer Rusia.
Sementara, penolakan Twitch menghapus konten yang menampilkan pengacara Mark Feigin dan mantan Penasihat Presiden Ukraina, Oleksii Arestovych. Ada juga konten Penasihat Komunikasi Strategis untuk Presiden Ukraina Zelensky hingga awal bulan ini.
Mark Feigin adalah seorang pengacara dan aktivis Rusia yang berpartisipasi dalam beberapa kasus pembelaan tingkat tinggi. Tetapi, Rusia mencabut status pengacara Feigin pada 2018 dan menganggapnya sebagai agen asing.
Ini bukan pertama kalinya Twitch berada dalam bahaya hukum, setelah dituntut oleh James "PhantomL0rd" Varga dan Herschel "Dr. Disrespect” Beahm setelah mereka dilarang dari platform.
BACA JUGA:
Twitch tidak sendiri, terdapat pula media sosial yang melanggar peraturan Rusia, seperti Facebook, ProtonMail dan Google semuanya mendapat tekanan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu karena keluhan tentang hosting konten yang tidak diizinkan berdasarkan undang-undang Rusia saat ini.
Twitch belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait putusan pengadilan tersebut. Platform streaming milik Amazon itu sering menjadi sorotan atas penanganan kontennya, tidak hanya yang melanggar undang-undang setempat, tetapi juga materi yang tidak mematuhi undang-undang hak cipta, diikuti dengan permintaan penghapusan.
Diluncurkan pada Juni 2011, Twitch terutama dirancang untuk menjadi dan paling dikenal sebagai platform untuk streaming langsung video gim.
Namun, Twitch juga menawarkan beragam konten, termasuk beberapa streaming langsung yang memilih untuk meliput berita dan politik selain konten lainnya, seperti dikutip dari GameRant, Kamis, 2 Februari. Termasuk konten kreator yang meliput perang seperti di Ukraina, dimulai pada Februari 2022.