Pengadilan Moskow Denda Sejumlah Perusahaan AS karena Enggan Simpan Data di Rusia
Rusia denda perusahaan teknologi asal AS karena tak mau simpan data di Rusia. (foto; dok pixabay)

Bagikan:

JAKARTA -  Pengadilan Moskow pada Selasa, 28 Juni menjatuhkan denda kepada  Layanan streaming video Twitch, jejaring sosial Pinterest, perusahaan penyewaan liburan Airbnb dan United Parcel Service (UPS). Mereka didenda karena diduga menolak menyimpan data pribadi warga Rusia di Rusia.

Moskow telah berselisih dengan Big Tech atas konten, sensor, data, dan representasi lokal dalam perselisihan memanas yang akhirnya menjadi pertempuran penuh sejak Rusia mengirim angkatan bersenjatanya ke Ukraina pada 24 Februari.

Layanan pers pengadilan Moskow mengatakan Twitch milik Amazon, Pinterest dan Airbnb  telah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Distrik Tagansky karena melanggar undang-undang Rusia tentang data pribadi dan masing-masing didenda 2 juta rubel (Rp 552,6 juta). Sementara UPS  didenda 1 juta rubel (Rp 276,3 juta).

Seorang juru bicara UPS mengatakan mereka masih meninjau hukuman tersebut. "Kami sedang meninjau keputusan pengadilan. Karena peninjauan ini sedang berlangsung, kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut saat ini," ungkap juru bicara UPS seperti dikutip Reuters.

Sementara Twitch, Pinterest, dan Airbnb tidak menanggapi permintaan komentar atas berita tersebut.

Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor mengatakan pada akhir Mei lalu, bahwa mereka juga telah membuka kasus administratif terhadap raksasa teknologi AS lainnya, Apple.

“Untuk pelanggaran pertama kali, perusahaan dapat didenda 1-6 juta rubel,” kata sumber di Roskomnadzor.

Sebelumnya pengadilan Rusia juga telah mendenda Google Alphabet Inc  15 juta rubel (Rp 4,1 miliar)  bulan ini atas apa yang dikatakannya sebagai kegagalan berulang untuk mematuhi undang-undang Rusia tentang penyimpanan data. Rusia sebelumnya juga memberikan penalti ke Google sebesar 3 juta rubel tahun lalu.

Sementara akibat denda itu, Google Rusia, anak perusahaan Google, telah mengajukan kebangkrutan setelah pihak berwenang menyita rekening banknya, sehingga tidak mungkin untuk membayar staf dan vendor. Mereka menghadapi kemungkinan denda lain atas konten.

Secara terpisah, pengadilan mengatakan telah mendenda platform mendongeng yang berbasis di Kanada, Wattpad Corp, sebesar 1 juta rubel karena gagal menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Rusia. Wattpad sendiri tidak mau berkomentar tentang denda itu.