CEO Intel Ungkap Pasokan Semikonduktor Akan Jadi Lebih Penting Ketimbang Minyak
CEO Intel Pat Gelsinger (FOTO: dok. Intel)

Bagikan:

JAKARTA - CEO Intel Pat Gelsinger menyatakan semikonduktor akan menjadi faktor lebih penting dibandingkan dengan minyak pada kondisi geopolitik global dalam lima tahun ke depan.

Gelsinger mengatakan lokasi cadangan minyak telah menentukan geopolitik selama 50 tahun terakhir, tetapi akan ada faktor yang lebih penting selama lima tahun ke depan.

"Di mana rantai pasokan teknologi berada, dan di mana semikonduktor dibuat," ungkap Gelsinger saat wawancara dengan jurnalis CNN Internasional, Julia Chatterley di Forum Ekonomi Dunia, di Davos, Swiss.

Kekurangan semikonduktor akibat pandemi COVID-19 berdampak pada hampir setiap produk dengan chip di dalamnya, termasuk mobil. Ini menyebabkan Amerika Serikat (AS) meloloskan 280 miliar dolar AS setara Rp4,233 triliun melalui CHIPS and Science Act, dan 52 miliar dolar AS di antaranya akan digunakan untuk subsidi bagi pembuat chip.

"Jika kami telah belajar satu hal dari krisis Covid dan perjalanan bertahun-tahun yang telah kita lalui, kita membutuhkan ketahanan dalam rantai pasokan kita," kata Gelsinger.

Gelsinger menambahkan, perusahaannya sekarang sedang menunggu dana dari CHIPS and Science Act untuk dicairkan, yang dia harapkan terjadi tahun ini.

"Saya sedang berinvestasi, tolong tunjukkan uangnya. Karena kami berasumsi mereka akan membantu kami melakukan investasi besar-besaran ini," tegas Gelsinger.

Selain pabrik hebatnya di Oregon, New Mexico, dan Arizona yang sedang diperluas, Intel sedang membangun fasilitas baru di Ohio sambil memperluas operasi internasionalnya di Israel, Irlandia, Malaysia, Jerman, dan Italia.

Tahun lalu, perusahaan tersebut mengungkapkan mereka menginvestasikan 20 miliar dolar AS setara Rp300 triliun di dua pabrik AS dan hingga 90 miliar dolar AS setara Rp1.350 triliun di pabrik-pabrik Eropa yang baru, bertujuan untuk menegaskan kembali posisinya sebagai pemimpin industri semikonduktor.

Dikatakan Gelsinger, investasi ini tidak hanya menguntungkan Intel, tetapi juga penting untuk globalisasi sumber daya paling penting bagi masa depan dunia.

"Kami membutuhkan rantai pasokan yang seimbang dan tangguh secara geografis ini," jelas Gelsinger.

Pengumuman tersebut juga muncul di tengah kekhawatiran tentang konsentrasi manufaktur chip di Asia, khususnya China dan Taiwan, selama pandemi COVID-19 dan ketika ketegangan geopolitik meningkat.

Masalah dalam rantai pasokan chip dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kekurangan dan keterlambatan pengiriman segala hal mulai dari komputer desktop dan iPhone hingga mobil.