Porsche Ingin Gunakan Perangkat Lunak  Google Automotive Services di Mobil Produksinya
Porsche sedang mempertimbangkan untuk sepenuhnya mengintegrasikan perangkat lunak Google ke dalam kokpit mobilnya. (foto: twitter @Porsche)

Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan otomotif Porsche  sedang mempertimbangkan untuk sepenuhnya mengintegrasikan perangkat lunak Google ke dalam kokpit mobilnya. Menurut sebuah sumber pada Kamis, 12 Januari, ini menandai perubahan strategi untuk pembuat mobil yang baru terdaftar.

Kesepakatan tersebut, yang hanya dipertimbangkan untuk merek Porsche dan bukan Grup Volkswagen secara lebih luas, akan memungkinkan pelanggan Porsche mengakses aplikasi Google seperti Google Maps dan Google Assistant tanpa perlu menghubungkan mobil ke ponsel Android.

Sementara juru bicara Porsche dan Google tidak segera tersedia untuk dimintai komentar oleh Reuters. Seorang juru bicara unit perangkat lunak Volkswagen, Cariad, menolak berkomentar.

Chief Financial Officer Porsche, Lutz Meschke, mengatakan pada konferensi pers Oktober lalu bahwa perusahaan saat ini berhubungan dekat dengan Google dan Apple serta Baidu, Tencent dan Alibaba  di China menyusul berakhirnya kerjasama dengan unit Cariad dari Volkswagen pada penelitian dan pengembangan perangkat lunak.

Porsche sebelumnya enggan menggunakan perangkat lunak Google karena Google meminta terlalu banyak data untuk dibagikan. Hal ini terungkap dari Manager Magazin, yang pertama kali melaporkan pembicaraan tersebut.

 Perusahaan teknologi dari Google hingga Apple dan Amazon sedang berlomba untuk mengontrol dasbor pembuat mobil karena perangkat lunak saat ini sudah menjadi bagian integral dari desain mobil.

Perusahaan otomotif seperti General Motors, Renault, Nissan, dan Ford telah menggunakan teknologi Google yang disematkan di kendaraan mereka melalui paket Layanan Otomotif Google (Google Automotive Services /GAS), yang menawarkan fitur seperti Google Maps, Google Asisten, dan aplikasi lainnya.

 Namun beberapa pembuat mobil sangat berhati-hati untuk mengizinkan raksasa teknologi itu mengakses data yang dihasilkan oleh mobil yang terhubung, atau membiarkan mereka menggantikan merek pembuat mobil dengan tampilan dasbor mereka sendiri.

BMW, misalnya, "jelas tidak mengambil jalan" untuk mengintegrasikan GAS ke dalam mobilnya. "Penting bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan antarmuka pelanggan," kata seorang juru bicara pada Kamis lalu.

Porsche, yang mengambil alih mantan induknya sebagai pembuat mobil paling berharga di Eropa setelah terdaftar di bursa saham September lalu, melaporkan sebelumnya pada Kamis lalu kenaikan penjualan sebesar 3% pada tahun 2022.