JAKARTA - Volkswagen Group merupakan salah satu perusahaan otomotif yang telah mengalihkan perhatiannya untuk pasar EV. Beberapa pabrikan yang berdiri di bawah naungan grup tersebut telah merencanakan memproduksi kendaraan listrik untuk masa mendatang
Namun diantara beberapa pabrikan dibawah payung VW Group, salah satunya masih masih ada yang tertinggal dalam segmen ini, yaitu Audi. Tertinggalnya Audi dalam ranah elektrifikasi juga mendapat perhatian dari CEO Volkswagen Group, Oliver Blume.
Bos VW tersebut mengaku bahwa pengembangan Audi cukup tertinggal dibandingkan dengan para pesaing maupun saudara satu grup, seperti Skoda dan VW. Telatnya pengembangan tersebut disebabkan oleh masalah pada sistem perangkat lunak sehingga hal tersebut menunda Audi dalam peluncuran mobil listrik.
"Kami telah menghadapi masalah besar pada perangkat lunak yang menyebabkan tertundanya peluncuran produk listrik yang menarik," ujar Blume, dilansir dari Automotive News Europe yang ditulis oleh Motor1, Jum'at, 23 Juni.
Masalah perangkat lunak bukanlah hal baru bagi VW Group. Tahun lalu, terdapat dua laporan yang menyoroti masalah teknis di balik layar. Satu laporan Juli tahun lalu mencatat bahwa divisi perangkat lunak grup sedang berjuang untuk mengembangkan kode untuk kendaraan listrik generasi berikutnya. Masalah ini juga terdampak pada merek lainnya seperti Porsche dan Bentley yang harus menunda meluncurkan produk barunya.
Pada bulan November lalu, laporan lain menyebutkan bahwa VW juga harus menunda peluncuran model listrik terbaru, Trinity, hingga 2030 mendatang karena masalah tersebut.
Karena permasalahan tersebut, ini berpengaruh terhadap penjualan mobil Audi. Untuk pasar China, penjualan Audi turun pada kuartal pertama sebanyak 16 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
BACA JUGA:
Untuk mempebaiki masalah tersebut, produsen mobil akan mempercepat pengembangan Battery Electric Vehicle (BEV) untuk brand berlogo empat cincin tersebut.
Terlebih lagi, pabrikan asal Jerman tersebut akan meluncurkan Q6 e-tron yang menawarkan perangkat lunak terbaru serta didasari oleh Premium Platform Electric (PPE) sama seperti Porsche Macan EV.
Meskipun belum ada detail spesifikasinya, Audi Q6 e-tron dikabarkan akan menawarkan tenaga 600 dk dengan varian RS. VW Group juga merencanakan untuk menawarkan model BEV berperforma tinggi lainnya demi mempercepat pengembangan EV.
Walaupun mengalami berbagai masalah di balik layar, tidak membuat perusahaan gentar dalam menghadirkan model listrik lainnya. Terlebih lagi, Audi telah menetapkan akan menghadirkan model terakhir bermesin bensin pada 2025 dan mulai meluncurkan mobil EV murni pada 2026.
Audi juga sudah menetapkan akan mengakhiri masa produksi untuk mobil bermesin bensin dan diesel secara global mulai 2033 agar dapat menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.