JAKARTA - Audi, pabrikan otomotif yang dikenal dengan komitmennya dalam pengembangan kendaraan listrik (EV) secara global, termasuk di China, telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan menggunakan logo empat cincin ikonis pada mobil listrik mereka di negeri tirai bambu tersebut.
Menurut laporan dari Automotive News, Selasa, 6 Agustus, keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan citra merek. Selain itu, langkah ini juga mencerminkan penggunaan platform yang dikembangkan bersama SAIC Motor serta meningkatnya ketergantungan pada pemasok dan teknologi lokal.
Masih belum dipastikan apakah kendaraan listrik Audi di China akan menggunakan logo yang berbeda atau hanya memiliki emblem 'Audi' untuk menonjolkan identitas model tersebut. Salah satu model yang diberi nama internal "Purple" direncanakan akan diperkenalkan pada November mendatang. Menurut sumber lain, Audi berencana meluncurkan setidaknya sembilan model EV di China hingga tahun 2030.
Pihak Audi menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai hal ini. Sementara itu, SAIC Motor menegaskan bahwa kendaraan listrik ini akan tetap mempertahankan DNA asli dari merek Jerman tersebut.
BACA JUGA:
China merupakan salah satu pasar terbesar bagi Audi dalam segmen kendaraan listrik. Namun, pada enam bulan pertama tahun 2024, Audi hanya berhasil menjual kurang dari 10.000 unit EV, jauh tertinggal dari pesaingnya seperti Nio dan Zeekr.
Untuk mengatasi tantangan ini, Audi bermitra dengan SAIC Motor dalam mengembangkan platform EV khusus untuk pasar China. Seri kendaraan listrik terbaru dari Audi akan menggunakan baterai dari CATL dan sistem ADAS dari perusahaan startup China, Momenta. Selain itu, arsitektur kelistrikan IM Motors milik SAIC Motor akan digunakan dalam seri "Purple".
Langkah ini diambil Audi sebagai alternatif sementara sembari menunggu kehadiran platform terbaru dari Volkswagen Group, yaitu Scalable Systems Platform (SSP), yang tertunda hingga 2026. Pertumbuhan Audi dalam pengembangan mobil listrik terhambat oleh penundaan dalam pengembangan perangkat lunak E3 2.0 yang menjadi komponen inti dari SSP, yang menawarkan teknologi berkendara otonom level tiga.
Penundaan dalam pengembangan arsitektur SSP juga menyebabkan proyek Trinity dari Volkswagen Group tertunda hingga 2029 atau 2030. Sebelumnya, model Trinity dijadwalkan akan diperkenalkan pada 2026 sebagai model pertama yang menggunakan platform SSP.
Selain bekerja sama dengan SAIC Motor, Audi juga bermitra dengan FAW dalam membangun pabrik EV di China. Pabrik ini akan mulai memproduksi kendaraan dengan arsitektur Premium Platform Electric (PPE) pada akhir 2024.