Berhasil Tipu Kolektor NFT Sebesar Rp45,5 Miliar, Pencipta Mutant Ape Planet Ditangkap Polisi
Pengembang NFT Mutant Ape Planet meniru konsep Mutant Ape Yacht Club (MAYC) untuk melancarkan aksi rug pull-nya. (Foto; Dok. OpenSea)

Bagikan:

JAKARTA – Popularitas NFT garapan Yuga Labs, Mutant Ape Yacht Club (MAYC), rupanya dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Para pelaku secara sengaja meniru nama dan tampilan NFT MAYC dengan sebutan Mutant Ape Planet.

Tidak tanggung-tanggung, para pelaku kriminal yang meniru MAYC berhasil menipu investor sebesar 2,9 juta dolar AS (setara Rp45,5 miliar) dari skema rug pull yang mereka lakukan. Pihak kepolisian berhasil menangkap pengembang NFT tiruan itu di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, pada 4 Januari kemarin.

Pihak berwajib berhasil mengungkap identitas pelaku yang merupakan seorang warga negara Prancis bernama Aurelien Michel. Dia dituduh melakukan skema penipuan yang disebut rug pull. Dana hasil menipu investor itu digunakan oleh dirinya sendiri.

"Pembeli Mutant Ape Planet NFT mengira mereka berinvestasi dalam koleksi baru yang trendi, tetapi mereka tertipu dan tidak menerima manfaat yang dijanjikan," kata rilis pers dari pihak berwajib.

Melansir Cointelegraph, Agen Internal Revenue Service Thomas Fattorusso mengutip siaran pers dari Departemen Kehakiman yang mengatakan bahwa "Michel menipu investor dengan membuat representasi palsu, antara lain, hadiah, token dengan fitur staking, dan koleksi barang dagangan." Michel menarik dana setelah token nonfungible (NFT) terjual habis, kata rilis tersebut.

Menurut pernyataan itu, Michel mengakui kepada komunitas melalui obrolan media sosial bahwa dia telah melakukan rug pull, dengan mengatakan "kami tidak pernah berniat untuk (melakukan skema) rug pull tetapi komunitas menjadi terlalu toxic."

Koleksi NFT tiruan dari koleksi Mutant Ape Yacht Club yang populer terdiri dari 6.797 NFT yang disimpan di blockchain Ethereum. Koleksi tersebut memiliki total 567 Ether.

“Ketika saya tahu kenyataan yang terjadi adalah para pendiri sebenarnya tidak memegang utilitas yang dijanjikan yang menyebabkan orang kehilangan kepercayaan dan kemudian suatu hari para pendiri benar-benar menghilang tanpa catatan, tidak ada apa-apa. Hal-hal berjalan miring di sini karena banyak orang meninggalkan komunitas,” tulis pembeli NFT tiruan di akun Twitter yang menggunakan nama samaran Perfect Electro (@electro_perfect), 5 Januari 2023.

Aksi penipuan rug pull ini kerap terjadi dalam industri aset digital, termasuk mata uang kripto dan NFT. DappRadar melaporkan bahwa aksi rug pull tersebut adalah jenis sejarangan paling umum yang terjadi sepanjang tahun lalu. Terhitung sekitar 119 kejadian menggunakan skema rug pull terjadi dan pelaku berhasil mencuri dana investor sekitar 200 juta dolar AS.

Sebagai informasi, rug pull adalah istilah yang mengacu pada skema penipuan yang dilakukan oleh pengembang aset digital yang meluncurkan proyek dan menarik dana investor secara tiba-tiba. Pelaku biasanya, meninggalkan proyek kripto atau NFT-nya begitu saja.

Contoh serupa terjadi pada proyek kripto Squid Token (SQUID) yang terjadi pada November 2021. Pelaku penipuan rug pull memanfaatkan popularitas film series garapan Netflix, Squid Game, untuk kemudian mengembangkan proyek kripto bernama SQUID. Setelah token diluncurkan, rupanya banyak pihak yang membelinya. Tidak lama kemudian, pelaku membawa kabur dana investor dan meninggalkan proyek Squid Token.