Raib! NFT Bored Ape dan Mutant Ape Senilai Rp32,3 Miliar Digondol Maling Gegara Pemilik Mengklik Tautan dari Peretas
Koleksi NFT Bored Ape Yacht Club (Opensea)

Bagikan:

JAKARTA – Baru-baru ini pasar non-fungible token (NFT) populer seperti Bored Ape dan Mutant Ape dikabarkan dicuri oleh peretas. Aksi maling tersebut memaksa pihak Opensea untuk membekukan 16 NFT Bored Ape dan Mutant Ape. NFT tersebut dicuri dari seorang operator galeri seni New York, Todd Kramer.

Cointelegraph melaporkan NFT yang digondol maling terdiri dari satu CloneX, tujuh Mutant Ape Yacht Club, dan delapan NFT Bored Ape Yacht Club yang saat ini bernilai sekitar 615 ETH setara 2,28 juta dolar AS (sekitar Rp32,3 miliar). NFT tersebut saat ini tidak bisa diperdagangkan di marketplace NFT Opensea.io.

Salah satu komunitas NFT yang menggunakan nama toddkramer.eth memposting tweet yang merinci 16 NFT yang dicolong dari hot wallet-nya. Karena kejadian tersebut dia memohon bantuan dari pihak OpenSea dan komunitas NFT. Hal tersebut tidak mudah, pasalnya komunitas NFT dinilai kurang simpatik terhadap kondisi yang dialami trader. Namun pihak OpensSea akhirnya memutuskan untuk membekukan perdagangan barang curian tersebut.

“@gidwellsoon @Tob_Opensea @j1mmy Saya telah diretas. Tolong bantu,” tulisnya di postingan Twitter pada 30 Desember 2021.

Dia menyebut sejumlah NFT yang digondol peretas yakni: Ape 2771, Ape 6416, Ape 1623, Ape 1708, Ape 8214, Ape 7528, Ape 9988, Ape 9410, Mutants 25057, Mutant 11177, Mutant 28752, Mutant 24718, Mutant 2436, Mutant 9278, Mutant 2434 dan Clonex 6801.

Dengan dibekukannya perdagangan NFT populer tersebut memicu respon dari para pedagang karya seni digital. Mereka mengatakan bahwa itu mencerminkan bahwa hal tersebut tidak terdesentralisasi. Padahal desentralisasi adala aspek terpenting dalam industri kripto.

Salah satu pengguna Twitter dengan nama kw.sol mengungkapkan kekecewaannya atas pembekuan yang dilakukan pihak OpenSea karena seharusnya marketplace tersebut bersifat terdesentralisasi dan bukan menjadi terpusat karena ada otoritas yang mengendalikannya.

“Siapa yang bisa membekukannya? Tampak sangat anti kripto untuk meminta pihak ketiga melakukan ini dan idealnya mereka tidak boleh melakukannya.”

Tindakan pembekuan tersebut juga dikomentari oleh ahli perangkat lunak kenamaan Grady Booch yang menyatakan bahwa itu merupakan tindakan yang konyol padahal konsep utama cryptocurrency adalah penghapusan segala intervensi terpusat.

Sebagai informasi, hot wallet merupakan dompet digital perangkat lunak yang terkoneksi dengan internet seperti MetaMask, Trust Wallet, dan lainnya. Kramer menggunakan hot wallet untuk menyimpan NFT-nya, koleksi NFT mahalnya itu telah diretas hacker.

Pemilik akun Twitter @toddkramer1 itu mengungkapkan bahwa dirinya telah kehilangan koleksi NFT lewat penipuan phishing setelah mengklik sebuah link. Bukannya mendapat simpati, postingan Twitter-nya malah memicu debat kusir mengenai desentralisasi dan sentralisasi cryptocurrency. Kramer akhirnya menghapus postingan tersebut.

Dari kejadian ini, Kramer menyadari pentingnya menggunakan hard wallet atau biasa disebut cold wallet berupa dompet kripto fisik seperti Ledger dan Trezor. Ini dinilai lebih aman dari pencurian yang dilakukan para peretas dan hingga saat ini belum ada kabar pencurian kripto maupun NFT dari cold wallet.