Bagikan:

JAKARTA - Meta baru saja mengembangkan alat sumber terbuka canggih yang diklaim dapat melawan konten teroris, pornografi dan kekerasan di dunia maya.

Alat itu dijuluki Hasher-Matcher-Actioner (HMA), ini dapat mengidentifikasi konten yang mencurigakan, termasuk gambar atau video yang melanggar pedoman tertentu dan telah ditandai oleh pengguna sebagai konten tidak pantas atau berisi pornografi.

HMA kemudian dapat bertindak melawan materi tersebut secara kolektif. Meta mengatakan alat HMA dapat diadopsi oleh berbagai perusahaan yang ingin melawan terorisme di platform mereka dan menghentikan penyebarannya.

Jenis konten yang diburu alat ini antara lain eksploitasi anak, propaganda teroris, dan sebagainya. Konten semacam itu bertentangan dengan peraturan sebagian besar situs web.

Tentu, HMA sangat berguna untuk perusahaan kecil yang tidak memiliki cadangan sumber daya lebih besar tetapi ingin meningkatkan keamanan mereka.

Sebagai induk perusahaan Facebook dan Instagram, Meta yakin alat baru ini bisa membantu memerangi keberadaan konten semacam itu di web. Saat digunakan oleh berbagai situs web secara global, alat ini dapat menjadikan internet sebagai tempat yang lebih aman untuk semua kalangan.

Melansir Android Headlines, Rabu, 14 Desember, cara kerja alat ini cukup sederhana, pertama, pengguna alat ini (pemilik situs web) harus mengidentifikasi konten pornografi seperti video atau gambar dan memasukkan data itu ke HMA. Alat tersebut kemudian akan mengidentifikasi konten tertentu yang diterimanya dari pengguna dan mulai memindai web.

Untuk proses identifikasi, HMA membuat hash atau sidik jari digital unik dan mengaitkannya dengan konten tersebut. Selanjutnya, alat tersebut akan menyimpan hash di database pengguna (pemilik website) untuk menguji berbagai konten yang dipublikasikan di website. Saat orang lain mengunggah konten seperti itu lagi ke situs web, ia akan diarahkan ke database untuk melalui pengujian.

Jika ada konten yang masuk ke situs web cocok dengan hash, tindakan tertentu dapat diambil. Pemilik situs web sekarang dapat menghapus konten yang melanggar dari situs secara otomatis atau berdasarkan kasus per kasus. Dengan begitu, pemilik situs web akan dapat mengurangi konten teroris serta konten pornografi lainnya di situs mereka.

Meta tidak membebankan biaya kepada pemilik situs web ketika mereka menggunakan alat HMA. Perusahaan mengatakan lebih dari 40.000 orang telah bekerja untuk menciptakan alat anti konten teroris dan pornografi.

Sebagai informasi, keputusan untuk membuat alat tersebut tersedia untuk umum datang tidak lama sebelum Meta mengambil alih ketua dewan Global Internet Forum to Counter Terrorism (GIFCT) pada Januari tahun depan.

GIFCT adalah grup yang menyatukan perusahaan anggota, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengatasi konten teroris di dunia maya. Meta telah menjadi anggota pendirinya.