Bagikan:

 

JAKARTA – Meta menyadari bahwa pemahaman terkait dampak aplikasi merupakan hal yang penting untuk dipahami. Maka dari itu, Meta terus mendukung penelitian yang kuat dan independen.

Sejalan dengan dukungannya, Meta mengumumkan bahwa perusahaannya telah meluncurkan alat baru untuk memberikan akses yang lebih luas. Alat-alat ini bisa diakses melalui Pustaka Konten dan Application Programming Interface (API) di Meta.

Sejak dua akses ini hadir beberapa waktu lalu, para peneliti bisa melihat detail dari konten publik berupa Halaman, Unggahan, Grup, hingga Acara di Facebook dan detail terkait akun kreator maupun bisnis di Instagram.

Sebelumnya, detail yang Meta hadirkan masih terbatas pada jumlah reaksi, share, dan komentar. Sekarang, Meta telah menambahkan jumlah penayangan unggahan. Seluruh unggahan ini sudah bisa dicari, dijelajahi, dan difilter pada User Interface (UI) dan API terprogram.

Menurut Meta, alat serta cara baru untuk menjelajahi Pustaka Konten dan API akan memberikan akses terlengkap untuk mendukung penelitian. Bahkan, askes ini diklaim menjadi yang terlengkap dibandingkan dengan alat penelitian yang pernah Meta buat sebelumnya.

Sebenarnya, dukungan alat penelitian independen ini juga memberikan keuntungan ke Meta. Pasalnya, perusahaan itu bisa memenuhi persyaratan peratutan baru, pembagian data, hingga kebutuhan transparansi.

Sayangnya, Pustaka Konten dan API Meta tidak bisa diakses dengan bebas. Hanya individu dan institusi yang memenuhi syarat dan sedang mengerjakan topik penelitian ilmiah dan kepentingan publik yang bisa mengakses platform tersebut.

Pihak yang ingin mengakses Pustaka Konten dan API Meta bisa mengajukan permohonan akses terlebih dahulu melalui kemitraan. Harapannya, pembagian data untuk penelitian bisa tetap terjaga dengan aman.