Bagikan:

JAKARTA - Neuralink, perusahaan teknologi milik Elon Musk yang dilaporkan Reuters pada Senin 5  Desember menjadi target penyelidikan pemerintah federal AS atas program percobaan hewannya, telah mencoba mengembangkan chip otak yang memungkinkan orang lumpuh berjalan dan orang buta bisa melihat.

Apa saja yang sebenarnya dilakukan Neuralink selama ini?

Didirikan pada tahun 2016 oleh Musk dan sekelompok insinyur, Neuralink sedang membangun antarmuka chip otak yang dapat ditanamkan di dalam tengkorak, yang menurut mereka, pada akhirnya dapat membantu pasien cacat untuk bergerak dan berkomunikasi lagi, bahkan memulihkan penglihatan.

Perangkat Neuralink memiliki chip yang memproses dan mentransmisikan sinyal saraf yang dapat ditransmisikan ke perangkat seperti komputer atau telepon.

Perusahaan berharap seseorang berpotensi dapat mengontrol mouse, keyboard, atau fungsi komputer lainnya seperti pesan teks dengan pikiran mereka.

"Produk @Neuralink pertama akan memungkinkan seseorang dengan kelumpuhan untuk menggunakan smartphone dengan pikirannya lebih cepat daripada seseorang yang menggunakan jempol," kata Musk pada April 2021.

Neuralink juga yakin perangkatnya pada akhirnya akan dapat memulihkan aktivitas saraf di dalam tubuh, yang memungkinkan mereka yang mengalami cedera tulang belakang untuk menggerakkan anggota tubuh. Perusahaan yang berbasis di San Francisco dan Austin ini juga bercita-cita untuk menyembuhkan kondisi neurologis seperti penderita penyakit Alzheimer dan demensia.

Neuralink sendiri telah menghasilkan beberapa contoh pengujian aspek teknologinya dengan sukses pada hewan, termasuk video pada tahun 2021 yang menunjukkan seekor kera memainkan videogame sederhana setelah ditanamkan chip otak. Dalam webcast presentasi pekan lalu, perusahaan memamerkan peningkatan dalam kecepatan dan kemampuan chip tersebut.