Amazon dan Apple  Kembali Beriklan di Twitter Setelah Elon Musk Luncurkan Insentif
Apple Inc, salah satu pengiklan terbesar di Twitter. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Amazon.com Inc  dan Apple Inc  berencana untuk kembali melanjutkan iklan mereka di Twitter. Perkembangan tersebut mengutip email yang dikirim oleh Twitter pada  Kamis, 1 Desember  ke biro iklan yang menawarkan insentif kepada pengiklan untuk meningkatkan pengeluaran mereka di platform itu.

Promosi itu dilakukan  sebagai upaya Twitter untuk kembali memulai bisnisnya setelah pengambilalihan oleh Elon Musk yang mendorong banyak perusahaan untuk menarik iklan mereka.

Menurut email yang ditinjau oleh Reuters, Twitter menyebut tawaran itu sebagai "insentif pengiklan terbesar yang pernah ada di Twitter". Dalam promosi itu, pengiklan A.S. yang membukukan  500.000 dolar AS dalam pengeluaran tambahan akan memenuhi syarat untuk mendapatkan "nilai tambah 100%", hingga batas  1 juta dolar AS.

Pada  Sabtu, seorang reporter Platformer News membuat cuitan bahwa Amazon berencana untuk melanjutkan iklan di Twitter sekitar  100 juta dolar AS per tahun, sambil menunggu beberapa perubahan keamanan pada platform iklan perusahaan.

Namun, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Amazon sebenarnya tidak pernah berhenti beriklan di Twitter. Meski pemilik Amazon, Jeff Bezos, sering kali berseberangan pendapat dengan Musk, pemilik baru Twitter, namun urusan bisnis mereka berjalan seperti biasanya.

Secara terpisah, selama percakapan Twitter Spaces, Musk mengumumkan bahwa Apple adalah pengiklan terbesar di Twitter dan telah "sepenuhnya melanjutkan" periklanan di platform, menurut laporan Bloomberg.

Bulan pertama Musk sebagai pemilik Twitter terdapat banyak keputusan yang dianggap kontroversial. Mulai dari rasionalisasi  karyawan yang bekerja pada moderasi konten dan insiden spammer yang menyamar sebagai perusahaan publik besar. Hal ini  telah membuat khawatir industri periklanan.

Banyak perusahaan seperti General Mills Inc  hingga pembuat mobil mewah, Audi of America berhenti atau menghentikan iklan di Twitter sejak akuisisi itu. Sementara Musk mengatakan pada November bahwa perusahaan tersebut telah mengalami penurunan pendapatan yang "besar-besaran".

Apple dan Twitter tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari masalah tersebut.