Bagikan:

JAKARTA – Neuralink, perusahaan teknologi yang memasangkan chip ke otak, akan mendaftarkan tiga pasien ke dalam penelitian. Ketiga pasien ini akan diuji selama beberapa tahun untuk mengevaluasi perangkat.

Berdasarkan laporan Reuters, upaya penelitian ini terlihat di dalam rincian database uji klinis pemerintah AS. Studi yang akan Neuralink kerjakan ini diperkirakan selesai pada tahun 2026, sedangkan versi yang lebih lengkap akan selesai di tahun 2031.

Di dalam database, tercatat bahwa pasien yang dilibatkan akan berusia 22 hingga 75 tahun dengan kondisi quadriplegia atau kelumpuhan akibat penyakit atau cedera otak. Pasien yang diteliti juga harus menderita quadriplegia setidaknya selama setahun.

Neuralink harus menggunakan pasien yang memiliki pergerakan terbatas pada tangan, pergelangan tangan, atau lengan. Perusahaan itu juga boleh meneliti pasien yang tidak memiliki pergerakan tangan sama sekali karena cedera tulang belakang atau kelainan.

Ini bukan pertama kalinya Neuralink berusaha melakukan studi dengan menggunakan pasien manusia. Tahun lalu, perusahaan milik Elon Musk itu berusaha mendaftarkan sepuluh pasien untuk mendapatkan persetujuan uji klinis dari regulator AS.

Setelah mendapatkan persetujuan uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Neuralink memamerkan pasien pertamanya pada Januari lalu. Pasien bernama Noland Arbaugh ini menderita kelumpuhan di bagian bahu ke bawah.

Setelah melakukan operasi pemasangan chip, Arbaugh bisa memainkan video game dan menggunakan internet kembali. Pasien tersebut bisa mengoperasikan komputer karena menggerakkan kursor menggunakan pikirannya.