Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan peminjaman kripto, Matrixport Technologies dilaporkan tengah mencari pendanaan baru pasca kebangkrutan bursa kripto FTX. Matrixport adalah perusahaan peminjaman kripto terbesar di Asia yang suntikan dana sebesar 100 juta dolar AS dengan valuasi 1,5 miliar dolar AS.

Hingga kini, perusahaan dikabarkan telah mendapat setengahnya dari total jumlah pendanaan yang diharapkan Matrixport sebagaimana disebutkan di atas. Meski begitu, platform crypto lending itu masih kesulitan mengumpulkan dana tersisa sebesar 50 juta dolar AS dari para investor.

Sejauh ini investor utama Matrixport masih belum diketahui di tengah berlangsungnya putaran pendanaan pada kuartal ini. Pihak perusahaan, Ros Gan selaku kepala Public Relations Matrixport membenarkan rencana pengumpulan dana tersebut.

"Matrixport secara rutin terlibat dengan para pemangku kepentingan utama sebagai bagian dari bisnis normalnya, termasuk investor yang ingin berpartisipasi dan memungkinkan visi kami sebagai penyedia layanan keuangan aset digital," kata Gan dikutip Coinspeaker.

Keputusan pengumpulan dana yang Matrixport mencuat setelah bangkrutnya FTX. Kebangkrutan FTX telah memberikan efek domino bagi industri kripto terkait lainnya. Kondisi ini mendorong sejumlah perusahaan pertukaran kripto untuk mengumumkan dana cadangan kripto yang mereka miliki ke publik seperti yang dilakukan Binance beberapa waktu lalu lewat Proof-of-Reserve. Ini sebagai langkah meningkatkan transparansi perusahaan perdagangan kepada konsumennya.

Meski begitu, Matrixport mengungkapkan pihaknya tidak terancam bangkrut. Namun sejumlah kliennya dilaporkan telah mengalami kerugian melalui eksposur ke produk terkait FTX di platform peminjaman kripto tersebut.

Di sisi lain, platform peminjaman kripto itu mengklaim tengah mengawasi perdagangan kripto senilai 5 miliar dolar AS per bulannya. Matrixport mengaku memiliki sejumlah aset kripto yang bernilai miliaran di bawah manajeman perusahaan.

Di kawasan Asia, Matrixport harus bersaing dengan platform peminjaman kripto Babel Finance dan Amber Group. Babel Finance sendiri adalah salah satu perusahaan kripto yang terdampak keruntuhan Terra LUNA pada Mei lalu. Kini Babel sedang menjalani restrukturisasi. Sementara Amber Group telah mendapat dukungan dari raksasa modal ventura asal Singapura, Temasek Holdings.

Sebagai informasi tambahan, Matrixport didirikan oleh miliarder asal China, Wu Jihan, pada 2019. Wu juga merupakan salah satu pendiri perusahaan penambangan Bitcoin, Bitmain pada 2013. Dia berhasil mengubah kedua perusahaan tersebut menjadi unicorn dalam beberapa tahun.

Matrixport sendiri berhasil mendapat pendanaan dari sejumlah perusahaan modal ventura termasuk IDG Capital, Dragonfly Capital, dan DST Global, serta Tiger Global. Saat ini, pria kelahiran 1986 juga memiliki perusahaan penambangan Bitcoin sendiri, Bitdeer Technologies Holding Co.