Robot Penjelajah Eropa  Bakal Jelajahi Planet Mars Pada 2028
Robot penjelajah Mars besutan Inggris, Rosalind Franklin akan pergi ke Planet Merah pada 2028. (foto; dok. ESA)

Bagikan:

JAKARTA - Robot penjelajah Mars besutan Inggris, Rosalind Franklin akan pergi ke Planet Merah pada 2028. Hal ini berkat kucuran dana 310 juta euro setara Rp5,0 triliun yang disetujui oleh negara-negara anggota Badan Antariksa Eropa (ESA).

Dana itu  akan digunakan ESA merancang platform pendaratan baru yang dimaksudkan untuk menurunkan penjelajah Mars pertamanya ke permukaan planet itu.

Pekerjaan tersebut diperlukan setelah ESA memutuskan hubungan dengan mantan mitranya dalam misi tersebut, yakni badan antariksa Rusia Roscosmos pada Maret lalu, menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia bertugas merancang dan membangun roda pendaratan untuk penjelajah, serta meluncurkan Rosalind Franklin dari lokasinya di Baikonur, Kazakhstan, pada September lalu. Tetapi itu gagal terjadi karena adanya perang.

Meski baru permulaan, lebih banyak biaya akan dibutuhkan di kemudian hari untuk menyelesaikan semua pekerjaan, tetapi direktur jenderal ESA Josef Aschbacher mengatakan proyek itu pasti kembali ke jalurnya.

"Saya senang untuk mengatakan bahwa kami telah menemukan jalan yang sangat positif ke depan," ujar Aschbacher.

Sekarang, ESA akan membuat kapsul untuk melindungi Rosalind Franklin dari panas saat ia meluncur ke atmosfer Mars untuk mendarat. Sistem parasut dan platform bertenaga roket yang diperlukan untuk melakukan pendaratan yang lambat dan lembut juga akan disiapkan.

Lebih lanjut mengutip BBC Internasional, Jumat, 25 November, Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA diklaim juga akan berpartisipasi dalam misi robot penjelajah itu.

NASA dikabarkan akan menyiapkan peluncur untuk mengirim Rosalind Franklin dalam perjalanannya, serta beberapa komponen baru untuk robot, seperti pemanas radioisotop.

Perangkat ini, yang dirancang untuk menjaga rover tetap hangat di iklim Mars yang keras, akan menggantikan unit Rusia yang sebelumnya tergabung. Namun, NASA masih menunggu hasil musyawarah para menteri riset Eropa sebelum membuat komitmen tegas.

Sebagai informasi, robot penjelajah tersebut akan mencari tanda-tanda kehidupan di Mars, dan akan membawa bor untuk mencoba menemukannya hingga dua meter di bawah permukaan planet.

Meski robot penjelajah ini dibuat oleh Inggris, tetapi negata itu tidak berpartisipasi dalam proyek ini karena bukan lagi anggota Uni Eropa.

Mereka akan memusatkan kontribusinya di sektor lain, khususnya dalam pengamatan Bumi. Inggris akan meluncurkan satelit yang akan mendapatkan pengukuran absolut dari cahaya yang dipantulkan dari permukaan bumi. Disebut Truths, datanya akan menjadi alat kalibrasi di langit, memungkinkan pengamatan semua pesawat ruang angkasa pencitraan lainnya.