Penjelajah Zhurong milik China Diduga Telah Mati di Planet Mars
Zhurong diperkirakan akan bangun pada Desember tahun lalu. (foto: dok. CNSA)

Bagikan:

JAKARTA - Sudah hampir setahun penjelajah Zhurong dalam misi Tianwen-1 tidak melakukan aktivitas atau bergerak sedikit pun di Planet Mars.

Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) meluncurkan Zhurong untuk misi antarplanet pertamanya, Tianwen-1, pada Juli 2020. Zhurong mendarat di Mars pada Mei 2021.

Penjelajah Zhurong memasuki hibernasi pada Mei 2022 karena berkurangnya tenaga surya yang tersedia untuk pesawat ruang angkasa selama musim dingin di belahan utara Mars.

Zhurong diperkirakan akan bangun pada Desember tahun lalu, sekitar waktu ekuinoks musim semi, tetapi China dan otoritas antariksanya tetap diam tentang status penjelajah tersebut.

Foto-foto yang diambil oleh kamera HiRISE di Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA mengungkapkan penjelajah itu berada di dekat kawah dan tidak bergerak sejak September tahun lalu.

Ada kemungkinan penjelajah sedang berjuang untuk menghasilkan energi yang cukup dan menghidupkan kembali dirinya sendiri karena panel surya tertutup debu. Debu mungkin mencegahnya untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik.

Jika Zhurong mati, itu bukan yang pertama mati. Pada Desember lalu, pendarat Insight Mars milik NASA secara resmi dinyatakan mati setelah gagal menanggapi pengontrol misi menyusul dua upaya untuk melakukan kontak.

Badai debu mungkin telah memengaruhi kemampuan Zhurong untuk menghasilkan panas dan cahaya yang cukup untuk beroperasi, tetapi ada kemungkinan ia masih aktif kembali dalam kondisi yang lebih hangat atau saat angin Mars membersihkan susunan surya.

Zhurong menandai sebagai penjelajah Mars pertama dari negara itu. China adalah negara ketiga yang berhasil mendarat di Planet Merah setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.

Robot penjelajah beroda enam itu dirancang untuk mempelajari geologi Mars dengan memetakan medan lokal, menganalisis komposisi kimia serta strukturalnya, memperhatikan tanda-tanda kandungan air, es, dan mineral yang mungkin mendukung misi berawak.

Data dari penjelajah telah membantu para ilmuwan menemukan tanda-tanda mungkin terdapat air cair di Mars lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, seperti dikutip dari ScienceTimes, Jumat, 24 Februari.

Sedangkan Tianwen 1, terus beroperasi meskipun Zhurong tidak aktif. Tianwen 1 dan Zhurong telah menyelesaikan misi utama mereka dan bahkan memenangkan penghargaan internasional.

Saat ini,China sedang merencanakan misi pengembalian sampel Mars bernama Tianwen 3, yang dijadwalkan diluncurkan pada 2028.