JAKARTA – Badan antariksa China telah mengirimkan robot penjelajah Zhurong ke planet Mars. Zhurong akan dikendalikan dari Bumi. Rencananya, robot penjelajah tersebut akan melakukan perjalanan perdananya di Mars.
Namun, Zhurong hanya akan berhenti dan bergerak dengan interval yang lambat. Robot penjelajah tersebut hanya akan memiliki interval 10 meter dalam 3 hari.
“Lambatnya kemajuan penjelajah itu karena pemahaman yang terbatas tentang lingkungan Mars, jadi mode kerja yang relatif konservatif dirancang khusus,” ujar Jia Yang selaku salah satu insinyur proyek itu.
Selain itu, Jia juga mngatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Zhurong akan berjalan dengan lebih cepat pada tahap selanjutnya. Hal ini tergantung status operasionalnya.
Jia juga mengungkapkan alas Zhurong yang didesain untuk bergerak secara otonom. Alasannya karena jarak antara Bumi dan Mars sekitar 320 juta kilometer. Hal ini berarti setiap sinyal membutuhkan waktu 40 menit untuk menjalankan robot Zhurong. Yang mana hal tesebut bisa menimbulkan hambatan ketika mengendalikannya secara waktu nyata.
BACA JUGA:
Selain faktor jarak, kondisi lingkungan Mars juga menjadi kendala. Suhu di Mars bisa turun hingga minus 130 derajat celcius pada malam hari. Penurunan suhu ini diklaim bisa membekukan karbon dioksida, membuat tanah Mars tertutupi lapisan es.
Robot penjelajah Zhurong merupakan satu-satunya yang dibekali suspensi otomatis guna mengangkat dan menurunkan sasisnya sampai 60 cm. Zhurong juga sudah dilapisi dengan pelat nano-arerogel yang berfungsi untuk menjadi pelindung di suhu dingin.
Zhurong menggunakan energi matahari untuk menjalankan misinya. Namun badai debu menjadi kendala robot penjelajah tersebut dalam menghasilkan energi matahari. Meskipun demikian, Zhurong mampu membersihkan debu secara otomatis.
Robot penjelajah milik China itu memiliki bobot 240 kilogram. Dilengkapi dengan sejumlah instrumen penting seperti kamera beresolusi tinggi guna mempelajari tanah Mars dan atmosfer di planet tersebut.
Zhurong diproyeksikan untuk mencari jejak-jejak kehidupan kuno yang pernah ada di sana seperti air dan es yang ada di bawah permukaan Mars, sebagaimana yang dihimpun dari Space News.