JAKARTA - Tim Exomars Rocomos dari Badan Antariksa Eropa (ESA) baru saja melakukan uji coba parasut pada robot penjelajah. Uji coba ini bertujuan untuk misi pendaratan di Planet Merah atau Mars pada 2023 mendatang.
Diketahui, mendaratkan robot penjelajah di Mars merupakan tantangan yang cukup sulit. Tahun depan dilaporkan, rover penjelajah NASA Perseverance, Curiosity dan penjelajah China Zhurong akan bergabung dengan penjelajah Mars lainnya seperti ESA dan tim ExoMars Roscosmos yang dijuluki rover Rosalind Franklin di Mars.
“Tim ExoMars telah melakukan uji jatuh parasut. Ini penting sebagai persiapan untuk pendaratan yang aman di Mars pada tahun 2023. Rover Rosalind Franklin akan mencari tanda-tanda kehidupan masa lalu di bawah permukaan Mars dengan bor dua meter dan laboratorium onboard yang unik," ungkap ESA seperti dikutip dari Digital Trends, Senin, 6 September.
"Platform ilmu permukaan Rusia Kazachok akan mempelajari lingkungan di lokasi pendaratan. Mendarat di Mars selalu merupakan upaya yang menantang dan semua parameter yang mungkin diperhitungkan," imbuhnya.
Untuk mengujinya, robot penjelajah dipasangkan parasut dan diangkat 18 mil ke udara menggunakan balon. Kemudian peluncuran pilot digunakan untuk menyebarkan parasut dan hasilnya direkam guna memeriksa semuanya berfungsi sebagaimana mestinya. Masing-masing dari dua parasut diuji secara terpisah, meskipun dalam misi sebenarnya mereka harus beroperasi secara berurutan.
Parasut terdiri dari beberapa elemen, sehingga pengujian dilakukan pada parasut supersonik tahap pertama dan parasut subsonik tahap utama kedua. Tahap pertama memperlambat pesawat ruang angkasa dari kecepatan lebih cepat dari kecepatan suara, sedangkan tahap kedua menyebar kemudian, setelah pesawat melambat di bawah kecepatan suara.
Sistem dua bagian diperlukan karena atmosfer di Mars sangat tipis, hanya satu persen dari kepadatan atmosfer Bumi, sehingga parasut harus bekerja ekstra keras untuk memperlambat pesawat saat mendekati permukaan Mars. Setelah parasut, sistem propulsi memperlambat pesawat lebih jauh sebelum mendarat dengan lembut di permukaan.
BACA JUGA:
“Pergi ke Mars adalah petualangan yang cukup menarik, dan kami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih lokasi pendaratan yang paling tepat di Mars. Kami membutuhkan waktu lima tahun, sebenarnya, untuk menemukan tempat yang menarik secara ilmiah, di mana kami berpotensi menemukan beberapa jejak kehidupan masa lalu, dan juga harus menjadi area yang aman untuk mendarat," ujar pemimpin tim Exomars, Thierry Blancquart.
Sebagai informasi, tim memilih area pendaratan yang disebut Oxia Planum, ketinggiannya lebih rendah daripada sebagian besar planet ini, pada 1,7 mil di bawah ketinggian rata-rata. Itu berarti pesawat memiliki lebih banyak waktu untuk mengerem saat bergerak melalui atmosfer. Jendela peluncuran untuk penjelajah ExoMars dijadwalkan akan dimulai pada 20 September tahun ini, dengan tujuan untuk mendarat di Mars pada 10 Juni 2023.