Bagikan:

JAKARTA - Lembaga antariksa Eropa (ESA) terpaksa menunda misi penjelajahan Planet Mars, karena wabah coronavirus atau COVID-19. Misi peluncuran robot tanpa awak ke planet Mars itu pun ditunda hingga 2022 mendatang.

Hal itu diputuskan, ESA terkait masalah teknis dan kekhawatiran epidemi coronavirus secara global. Sehingga misi rover Exomars harus ditunda.

"Karena orang-orang dari berbagai tempat industri di Rusia, di Italia dan Prancis tidak dapat bergerak. Saya tidak ingin mengatakan bahwa coronavirus adalah satu-satunya alasan. Tapi itu berdampak pada misi," ujar Direktur Jenderal ESA Jan Wörner di markas ESA di Paris, seperti yang dikutip dari BBC.

Rencananya misi penjelajahan rover ExoMars ke planet Mars yang dinamakan Rosalind Franklin dijadwalkan untuk diluncurkan ke Planet Merah tersebut pada Juli tahun ini. Para tim ESA juga telah melakukan serangkaian pengujian tambahan pada rancangan parasut untuk memperlambat laju rover saat memasuki atmosfer Mars.

"Kami menghargai @esa dan @roscosmos karena membuat keputusan sulit untuk menunda @ESA_ExoMars hingga 2022. Meluncurkan dan mendarat dengan selamat di pesawat ruang angkasa di Mars sangat membutuhkan banyak teknologi dan sistem agar berfungsi dengan sempurna," kata Kepala Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen di akun Twitter resminya.

Wörner juga mengatakan, sekalipun misi ini tetap dilanjutkan akan ada beberapa kendala yang belum terselesaikan secara teknis. Sehingga masih memerlukan waktu lebih lama untuk memperbaiki perlengkapan dan sistem yang memadai.

"Karena pemecahan masalah anomali ini di tingkat sistem, versi terakhir dari perangkat lunak penerbangan telah ditunda dan tidak ada cukup waktu untuk mengujinya sepenuhnya sebelum peluncuran 2020 dan mendapatkan kepercayaan yang kami butuhkan," kata Wörner.

Diketahui, penjelajahan tersebut merupakan fase kedua dari misi bersama ESA-Roscosmos ExoMars. Program ini dimulai sejak 2016 dengan peluncuran Trace Gas Orbiter, yang masih berputar-putar di sekitaran Mars.

Rencananya, misi rover ExoMars ini akan dijadwalkan kembali peluncurannya pada 2022, dengan rentang waktu antara Agustus dan Oktober. Rover tersebut akan mendarat di Mars pada 2023. Setelah rover melewati tes terakhir dan siap, ia akan ditinjau lebih lanjut untuk pengecekan peralatan.

Lokasi pendaratan Rosalind Franklin rover tidak akan berubah meski memiliki tanggal peluncuran baru. Lokasi tersebut berada di danau Mars yang kering yang berusia lebih dari 3 miliar tahun.

Di sana Rover akan mencari tanda-tanda kehidupan, dulu dan sekarang, juga mengumpulkan data yang dapat membantu menyelesaikan misteri Planet Merah, seperti apa yang terjadi pada metana di atmosfer Mars.

"Kami telah menunggu selama berabad-abad untuk mengetahui apakah Mars adalah sesuatu seperti tempat awal kehidupan di tata surya kita. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan kami, kami harus memiliki kesabaran lebih selama beberapa tahun," tutup Wörner.

Diketahui, kendaraan robot itu secara resmi disetujui oleh negara-negara Eropa pada 2005, dengan peluncuran yang pertama kali dilakukan pada 2011. Kemudian, seiring tumbuhnya ambisi untuk meningkatkan teknologi, peluncuran ditunda hingga 2013, tetapi masalah baru muncul hingga akhirnya misi dijalankan pada 2018.

Untuk sebagian besar sejarahnya, proyek penjelajah, dengan nama ExoMars, harus mencari-cari anggaran yang cukup untuk mempertahankan jadwal yang dijanjikan. Pada 2009, ESA memutuskan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk mencoba mewujudkan misi, hanya untuk melihat NASA pergi tiga tahun kemudian ketika prioritasnya berubah. Namun akhirnya, ExoMars mendapat tawaran dari Rusia untuk mengisi posisi kemitraan yang dikosongkan oleh AS.