JAKARTA - Tesla dikabarkan telah menurunkan harga untuk pengisian daya EV di Supercharger-nya di banyak wilayah karena bisnis pengisian dayanya sudah mulai sedikit lebih matang.
Kabar ini datang dari seorang pengguna Twitter dengan nama akun @BLKMDL3 sekaligus pemilik Tesla di California yang mengatakan Tesla mengurangi biaya Supercharger 5 sen/kWh lebih murah dari sebelumnya.
"Tampaknya Tesla memotong harga supercharging di LA dan sebagian California! Beberapa supercharger 5 sen/kWh (Rp7 ribu) lebih murah di puncak yang bertambah! Beberapa supercharger memang meningkat karena harga puncaknya," tulis akun tersebut, yang ditemukan oleh Electrek.
Tesla cut the price of supercharging across LA and parts of California it seems! Some superchargers are 5 cents/kWh cheaper on peak which adds up! Some superchargers did increase though for their on peak pricing. pic.twitter.com/F2uYSAIZvW
— Zack (@BLKMDL3) November 23, 2022
Setelah beberapa kali kenaikan harga sepanjang tahun lalu, kini banyak stasiun Supercharger mengenakan biaya 5 sen per kWh, yang dapat mengakibatkan hanya membutuhkan biaya sebesar 30 dolar AS (Rp467 ribu) untuk mengisi daya hingga 60 kWh.
Awal tahun ini, terdapat laporan di mana Tesla mengumumkan kenaikan harga Supercharger besar-besaran di Eropa, terutama karena krisis energi, dan kemudian di Amerika Utara, terutama di California. Namun, sekarang Tesla malah menurunkan harganya.
Beberapa penurunan harga juga ditemukan di wilayah Eropa. Di sana bahkan penurunannya lebih signifikan dengan harga turun sebanyak 0,10 dolar AS (Rp1,5 ribu) per kWh.
BACA JUGA:
Bisnis pengisian daya Tesla memang terbilang semakin matang. Ini terbukti dari jumlah Supercharger Tesla yang kini sudah mencapai 40.000 jaringan pengisian di seluruh dunia.
Selain itu, Tesla juga mulai mengembangkan supercharger-nya ke semua mobil listrik selain merek Tesla. Kini, supercharger non-Tesla sudah tersebar di 15 wilayah di Eropa, dan akan berlanjut ke kawasan Amerika Utara.