Bagikan:

JAKARTA - Italia akhirnya resmi menjadi negara terbaru yang didaftarkan oleh Tesla dalam program Percontohan Supercharger Non-Tesla di Eropa, yang saat ini mencakup jumlah stasiun tiga digit.

Program Percontohan Supercharger Non-Tesla diluncurkan pada November 2021, dan terus diperluas ke lokasi dan negara baru. Hingga kini, sudah ada 15 lokasi supercharger non-Tesla, termasuk Italia. 

Menurut perusahaan, perluasan ini dimaksudkan untuk mendukung misi perusahaan, yaitu mempercepat transisi dunia menuju energi berkelanjutan.

Menurut merek mobil listrik milik Elon Musk itu, memiliki akses ke jaringan pengisian cepat yang luas, nyaman, dan andal sangat penting untuk adopsi EV skala besar. 

"Itulah sebabnya, sejak membuka Supercharger pertama kami pada tahun 2012, kami berkomitmen untuk memperluas jaringan secara cepat. Saat ini, kami memiliki lebih dari 35.000 Supercharger di seluruh dunia," tulis perusahaan dalam pengumumannya. 

Tesla mengatakan, dengan uji coba ini, beberapa stasiun kini dapat diakses oleh pengemudi kendaraan listrik non-Tesla di negara tertentu melalui aplikasi Tesla (versi 4.2.3 atau lebih tinggi). 

"Itu selalu menjadi ambisi kami untuk membuka jaringan Supercharger ke kendaraan listrik non-Tesla, dan dengan melakukan itu, mendorong lebih banyak pengemudi untuk beralih ke listrik," pungkas Tesla. 

Saat ini, Pilot Supercharger non-Tesla tersedia untuk stasiun Supercharging di negara-negara berikut:

  • Perancis
  • Belanda
  • Norway
  • Inggris
  • Spanyol
  • Swedia
  • Belgium
  • Austria
  • Denmark
  • Finlandia
  • Jerman
  • Luksemburg
  • Swiss
  • Islandia
  • Italia

"Lebih banyak pelanggan yang menggunakan jaringan Supercharger memungkinkan ekspansi lebih cepat. Tujuan kami adalah untuk belajar dan mengulang dengan cepat, sambil terus memperluas jaringan secara agresif, sehingga pada akhirnya kami dapat menyambut pengemudi Tesla dan non-Tesla di setiap Supercharger di seluruh dunia," tutup pengumuman.