JAKARTA - Tesla memang selama ini dikabarkan bahwa mereka berencana untuk membuat supercharger untuk pengguna EV non-Tesla di seluruh dunia.
Pada Rabu, 17 Agustus, Sawyer Merritt mengungkapkan di Twitter bahwa perusahaan milik Elon Musk itu telah meluncurkan paket keanggotaan supercharger EV non-Tesla di aplikasinya.
BREAKING: @Tesla has launched Supercharger membership packages for Non-Tesla EV owners.
There are two plans:
• Pay Per Use: Pay as you go, access to Supercharger network
• Membership: $0.99/month (in the US), access to Supercharger network, lower price per kWh pic.twitter.com/muVBv3pZbd
— Sawyer Merritt 📈🚀 (@SawyerMerritt) August 17, 2022
Menurut gambar yang diunggah Merritt, Tesla menghadirkan dua opsi untuk pengisian. Yang pertama adalah 'Bayar per pengguna', yang artinya Anda harus membayar sesuai dengan pemakaian Anda.
Opsi kedua adalah 'Keanggotaan'. Dengan opsi ini, Anda diharuskan untuk membayar 0,99 dolar AS (Rp14 ribu) per bulan, untuk mendapatkan akses ke supercharger dengan harga yang lebih murah per kWh.
Namun Merritt menambahkan, bahwa Anda memerlukan keanggotaan terpisah untuk setiap akun, dan biaya dibatasi hingga lima sesi per hari.
BACA JUGA:
Menurut Merritt, harga tersebut juga sangat murah jika dibandingkan dengan keanggotaan untuk supercharger Electrify America yang berharga 4 dolar AS (Rp59 ribu).
Namun, tidak lama kemudian, Merritt mengabarkan bahwa Tesla menghapus fitur tersebut dari aplikasi. Tampaknya Tesla membuat kesalahan.
Menurut dugaan Merritt, mungkin perusahaan mobil listrik itu secara tidak sengaja menekan publikasi sebelum waktunya.
"Atau mereka secara keliru menempatkan $0,99/ bulan, bukan $9,99/bulan. Saya kira kita akan lihat," ungkap Merritt di Twitter.
UPDATE: Looks like Tesla has removed the new feature from the app.
— Sawyer Merritt 📈🚀 (@SawyerMerritt) August 17, 2022
Dengan begitu, bisa jadi Tesla membuat kesalahan dan mungkin saja harga yang ditawarkan akan berbeda dengan apa yang baru dilihat oleh Merritt.