Bagikan:

JAKARTA - Microsoft telah menerbitkan laporan transparansi Xbox pertamanya, yang dikeluarkan untuk menunjukkan komitmen perusahaan dalam melindungi pemain dan memoderasi konten di platform.

"Menerbitkan laporan ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami terhadap keamanan online, menangani pembelajaran dan berbuat lebih banyak untuk membantu orang memahami cara memainkan peran positif dalam komunitas Xbox," ujar Dave McCarthy, CVP Layanan Pemutar Xbox laporan tersebut.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengeluarkan lebih dari 4,33 juta 'penegakan proaktif' atau mengambil tindakan tanpa laporan pengguna terhadap akun palsu pada paruh pertama tahun 2022.

Jumlah itu mewakili 57 persen dari tindakan penegakan selama rentang enam bulan, dan Microsoft mengalami lonjakan sembilan kali lipat dalam jumlah upaya proaktif mereka jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Xbox sendiri mengartikan bahwa akun palsu yang dimaksud biasanya adalah akun otomatis atau akun yang dibuat oleh bot guna menciptakan medan permainan yang tidak seimbang dan dapat mengurangi pengalaman pemain yang positif.

Sebelumnya, Microsoft mencurahkan sebagian besar tindakannya ke dalam 'penegakan reaktif' (tindakan yang diambil karena adanya pelaporan pemain lain). Tahun lalu, Microsoft telah melakukan penegakan reaktif kepada 2,24 juta pemain. Sedangkan tindakan proaktif hanya 461.000.

Selanjutnya, perusahaan mengungkapkan bahwa pemain telah memberikan lebih dari 33 juta laporan pemain toxic pada periode ini, dengan komunikasi (46 persen) dan perilaku (43 persen) merupakan sebagian besar kekhawatiran pemain. 

Untungnya, berdasarkan apa yang dipaparkan Microsoft, insiden keseluruhan di periode ini tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan dua tahun lalu. Karena pada paruh terakhir tahun 2020, Microsoft menerima 59,65 juta laporan.

Selain itu, Microsoft mengatakan bahwa Anda dapat mengharapkan laporan transparansi Xbox terbaru setiap enam bulan sekali, mulai sekarang dan seterusnya.