JAKARTA - Beberapa hari terakhir, Instagram diramaikan dengan peristiwa Shadowban, di mana pengguna yang terdampak akan mengalami penurunan engagement, kehilangan followers, like, bahkan jumlah viewers di Instagram Stories.
Salah satunya adalah akun Instagram @dagelan. Dalam unggahannya akun @dagelan mengaku telah kehilangan followers-nya. Meski tak disebutkan secara spesifik berapa jumlah followers yang hilang.
Ia juga meminta agar para pengikutnya untuk menekan tombol "like (sukai)," "komentar," "simpan/bookmark" dan "bagikan (share)" untuk memulihkan engagement-nya kembali. Akun @dagelan menduga penyebabnya adalah Shadowban.
Dilansir dari laman Later, Kamis 10 Desember, istilah Shadowban muncul sejak 2006 lalu, yang diartikan sebagai pembatasan distribusi unggahan. Di mana pemilik platform "sengaja" membuat konten unggahan pengguna tidak mudah ditemukan semua orang, tanpa sepengatahuan pengunggah.
Dalam kasus di Instagram, unggahan dari influencer atau kreator konten disembunyikan sehingga tidak muncul secara luas di feed atau story beberapa pengguna lain.
Sebagai contoh, saat seorang pengguna mengunggah foto dengan menggunakan tagar tertentu dan kemudian dicari oleh akun yang tidak mengikutinya. Maka, akun yang belum menjadi follower tersebut tidak akan menemukan unggahan dari si pengunggah tadi, meskipun akun bersifat publik.
Dan hanya follower yang dimilikinya saat ini saja yang bisa melihat unggahan dari pengguna tersebut, sehingga exposure unggahan tidak akan begitu luas.
BACA JUGA:
Fenomena Shadowban ini tak hanya melanda pengguna Instagram. Dilaporkan, beberapa pengguna Twitter juga mengalaminya.
Menurut The Art News Paper, Instagram tidak pernah secara resmi mengakui taktik ini dan, dalam siaran Instagram Live pada Februari lalu, Chief Instagram, Adam Mosseri, bahkan membantah sepenuhnya tentang Shadowban.
Namun dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 2017, Instagram mengakui bahwa pengguna mengalami, “masalah dengan pencarian hashtag kami yang menyebabkan postingan tidak muncul dan perusahaan akan terus melakukan perbaikan."