Apple Batasi Pengguna China Berbagi File dengan AirDrop Selama 10 Menit
Apple baru saja mengumumkan pembatasan fitur berbagi file, AirDrop pada iPhone di China. (foto: dok. apple)

Bagikan:

JAKARTA - Apple baru saja mengumumkan pembatasan fitur berbagi file, AirDrop pada iPhone di China. Aturan baru ini muncul sebulan setelah laporan bahwa pengunjuk rasa anti-pemerintah menggunakan aplikasi tersebut untuk berbagi file dengan orang asing.

Sekarang, pengguna iPhone di China hanya dapat memilih untuk menerima file dari non kontak selama 10 menit, kemudian sambungan akan mati secara otomatis. Fitur ini sebelumnya tidak memiliki batas waktu.

Perusahaan tidak menyebutkan mengapa aturan ini dibuat, namun banyak yang berspekulasi batasan itu diperkenalkan untuk mencegah pengguna menyebarkan konten berbahaya yang terkait dengan pemerintah China.

Bloomberg, yang dikutip Jumat, 11 November, juga melaporkan hal yang sama, bahwa pembatasan 10 menit ini dilakukan karena pengunjuk rasa di negara itu menggunakan AirDrop untuk menyebarkan poster dan konten anti-pemerintah untuk ribuan orang.

Diketahui, AirDrop memungkinkan pengguna iPhone untuk bertukar gambar, dokumen, dan bahkan video dengan cepat antar perangkat Apple. Fitur ini adalah cara untuk meningkatkan produktivitas atau berbagi konten dengan jutaan orang.

Batasan waktu ini berlaku hanya jika pelanggan membeli iPhone yang dijual di wilayah China. Artinya, pembatasan tersebut didasarkan pada perangkat keras, bukan perangkat lunak.

Pembatasan itu meluncur dengan pembaruan di iOS 16.1.1 yang memiliki opsi Semua Orang hingga 10 menit penggunaan. iOS 16.1.1 juga memperkenalkan perbaikan bug dan peningkatan keamanan. Apple memperbaiki setidaknya dua jalur yang dapat dieksploitasi orang lain.

Selain itu, perusahaan juga sedang menguji iOS 16.2 yang akan dirilis pada pertengahan Desember dengan menghadirkan aplikasi Freeform baru, penggunaan Live Activities yang lebih sering dan banyak lagi.

Apple mengatakan pihaknya berencana untuk meluncurkan pengaturan AirDrop baru secara global di tahun mendatang untuk mengurangi berbagi file yang tidak diinginkan.

Bukan kali pertama Apple membuat keputusan untuk mematuhi pemerintah China. Pada 2019, perusahaan pernah menyembunyikan emoji bendera Taiwan untuk pengguna di Hong Kong atau Macau, menghapus aplikasi untuk jaringan pribadi virtual atau VPN, dan membatasi layanan Apple sendiri di negara tersebut, seperti Apple TV+, iTunes Store, podcast, Apple Books, dan Apple Arcade.