Arkeolog Temukan Sisir Kuno yang Berisi Sebuah Pesan
Ilustrasi Photo Apothecary (foto: dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah sisir kuno dari 3.700 tahun lalu baru saja ditemukan arkeolog asal Israel, menyertakan kalimat lengkap yang diketahui dalam aksara abjad Canaanite.

Penemuan ini bukan berfokus pada sisir kuno tersebut, melainkan beberapa penggunaan awal alfabet Canaanite oleh umat manusia yang berada di benda purba itu, di mana abjad tersebut ditemukan sekitar 1800 SM dan merupakan dasar dari semua sistem alfabet berturut-turut, seperti Ibrani, Arab, Yunani, Latin, dan Cyrillic.

Pada sisir kuno itu terselip kalimat yang mendorong orang untuk menyisir rambut dan janggut mereka agar dapat membersihkan diri dari kutu.

Kalimat tersebut berisi 17 huruf yang berbunyi, “Semoga gading ini membasmi kutu rambut dan janggut.” Artinya di masa itu, banyak orang memiliki masalah dengan kutu dalam kehidupan sehari-hari dan para arkeolog mengatakan mereka bahkan telah menemukan bukti mikroskopis kutu di sisir tersebut.

Pertama kali sisir itu digali pada 2016 di Tel Lachish, sebuah situs arkeologi di Israel selatan, tetapi baru akhir tahun lalu ketika seorang peneliti utama dalam penemuan ini sekaligus profesor di Universitas Ibrani Israel, Yosef Garfinkel memperhatikan kata-kata kecil yang tertulis di sana.

Melansir ABCNews, Kamis, 10 November, rincian kalimat temuan itu diterbitkan Rabu 9 November dalam sebuah artikel di Jerusalem Journal of Archaeology.

Garfinkel mengakui, meski banyak artefak yang ditemukan, tetapi baru kali ini ada benda purba yang memiliki kalimat lengkap dan menjelaskan kehidupan pada masa itu.

Temuan sebelumnya, dikatakan Garfinkel hanya beberapa huruf dan tidak dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut tentang kehidupan orang Canaanite. Namun, saat menemukan sisir dengan kalimat lengkap Canaanite ini, maka akan membuka ruang untuk diskusi tentang bagaimana era kuno.

Sisir itu  tersimpan baik di istana kota kuno dan distrik kuil, ditambah dengan penyebutan janggut, ini menunjukkan bahwa hanya orang kaya yang dapat membaca dan menulis pada saat itu.

“Ini adalah teks yang sangat manusiawi. Ini menunjukkan kepada kita bahwa orang tidak benar-benar berubah, dan kutu tidak benar-benar berubah," ungkap Garfinkel.

Garfinkel menekankan, dengan menemukan kalimat lengkap selanjutnya akan menunjukkan bahwa orang Canaanite menonjol di antara peradaban awal dalam penggunaan kata-kata tertulis.

“Ini menunjukkan bahwa bahkan di fase paling kuno pun ada kalimat lengkap” tutur Garfinkel.