Selama Pandemi Pendapatan Zoom Naik Empat Kali Lipat
Ilustrasi (Photo by Chris Montgomery on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan platform konferensi video, Zoom, melaporkan pendapatan 777,2 juta dolar AS (sekitar Rp10,9 triliun) selama kuartal ketiga tahun 2020. Jumlah ini naik signifikan sebesar 367 persen atau nyaris empat kali lipat, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ini merupakan dua kuartal berturut-turut di mana pendapatan Zoom meningkat empat kali lipat. Zoom berharap dapat melipatgandakan pendapatannya tahun ke tahun sekali lagi pada kuartal keempat.

Secara keseluruhan, Zoom mencatatkan laba bersih pada kuartal III-2020 sebesar 198,4 juta dollar AS (sekitar Rp 2,8 triliun). Sementara, laba kotor turun 66,7 persen.

Kendati tak disebutkan secara rinci berapa angka pertumbuhan jumlah pelanggan Zoom di kuartal ketiga. Namun peningkatan yang besar ini memang tak lagi mengejutkan, karena selama pandemi Corona, banyak orang memanfaatkan Zoom untuk kebutuhan tatap muka, seperti rapat dengan rekan kerja, hingga sekolah online.

"Kami tetap fokus pada kebutuhan komunikasi pelanggan dan komunitas kami saat mereka menavigasi lingkungan saat ini dan beradaptasi dengan dunia kerja baru dari mana saja menggunakan Zoom," ujar pendiri dan CEO Zoom, Eric Yuan, dalam laporan perusahaan, seperti dikutip The Verge, Selasa, 1 Desember.

"Kami bercita-cita untuk menyediakan platform komunikasi yang paling inovatif, aman, andal, dan berkualitas tinggi untuk membantu orang terhubung, berkolaborasi, membangun, dan belajar di Zoom," dia melanjutkan.

Meski Zoom memperkirakan kalau pemasukannya akan tetap meningkat untuk kuartal selanjutnya. Namun kata Eric, saat ini sudah muncul pertanda kalau angka pertumbuhan yang sangat besar itu akan segera berakhir.

"Kami berharap dapat memperkuat posisi pasar kami saat kami menyelesaikan tahun fiskal dengan peningkatan prospek pendapatan total sekitar 2,575 miliar dolar AS menjadi 2,580 miliar dolar AS untuk tahun fiskal 2021, atau sekitar 314 persen peningkatan tahun-ke-tahun," dia menambahkan.

Kesuksesan Zoom tak mengherankan, mengingat aplikasi ini menjadi pilihan konferensi video sejak awal pandemi. Bahkan kepopuleran Zoom mampu bersaing dengan layanan sejenis, seperti Google Meet, Slack dan Microsoft Teams.

Zoom juga meningkatkan fitur keamanan platform-nya untuk mengantisipasi aksi Zoombombing yang cukup mengganggu jalannya pertemuan online. Tak hanya itu Zoom juga telah menambahkan fitur enkripsi end-to-end, mengingat banyaknya pengguna aplikasi ini dalam melakukan teleconference.