Kaleidoskop 2020: Pandemi Tak Menghentikan Laju Teknologi
Ilustrasi (Image by Gerd Altmann from Pixabay )

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 mengubah kebiasaan umat manusia, dari yang tadinya acuh terhadap kebersihan diri, kini menjadi lebih waspada terhadap kuman dan virus. Dari yang tadinya bebas bepergian, kini dibatasi untuk mencegah penyebaran COVID-19. 

Pun demikian dengan kegiatan sosial. Bertatap muka jadi serba terbatas. Agenda yang seharusnya bisa dilakukan dengan pertemuan fisik kini digantikan online. Namun dengan teknologi itu semua bisa teratasi. 

Berubahnya kebiasaan manusia yang menjadi serba online di era pandemi, menjadi berkah bagi dunia teknologi. Beberapa aplikasi yang menyediakan layanan untuk mengganti kegiatan tatap muka kini sedang 'ketiban durian runtuh' karena banyaknya jumlah pengguna.

Adapun aplikasi tersebut adalah Zoom, Google Meet, Skype, Houseparty, Microsoft Teams. Tetapi, dari deretan aplikasi tersebut, Zoom lah yang paling banyak digunakan.

Salah satu fitur yang jadi pertimbangan banyak digunakan adalah karena dapat menampung peserta video konferensi sekira 100 orang. Bahkan rencananya kapasitas itu akan terus bertambah.

Di samping itu, beberapa peristiwa teknologi dan sains juga terjadi selama pandemi COVID-19 berlangsung. Misalnya peluncuran roket SpaceX yang membawa empat orang astronaut NASA ke International Space Station (ISS).

Berbagai macam inovasi gadget juga meramaikan tahun 2020. Untuk itu, VOI mencoba merangkum sejumlah peristiwa penting terkait perkembangan teknologi dan sains yang tak terhalang pandemi COVID-19.

1. Penggunaan Zoom Bertambah

Nama aplikasi video teleconference satu ini melesat naik daun, seiring dengan banyaknya aktivitas perkantoran yang memutuskan untuk melakukan work from home atau WFH. Tercatat sebelum pandemi COVID-19, Zoom hanya memiliki 81.900 pelanggan. 

Jumlah itu kemudian bertambah sebanyak 89 persen di mana, mereka menggunakan layanan Zoom untuk bekerja jarak jauh. Sementara 63 persen menggunakannya untuk percakapan dengan teman dan keluarga.

Berdasarkan data perusahaan tracking aplikasi Apptopia, Zoom berulang kali memecahkan catatan rekor unduhannya. Aplikasi ini menjadi aplikasi paling banyak diunduh di App Store. 

Puncaknya mencatatkan lebih dari 300 juta pengguna atau naik empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Alhasil Zoom mendapatkan laba bersih sebesar 777,2 juta dolar AS (sekitar Rp10,9 triliun).

Tak hanya Zoom, aplikasi serupa seperti Skype dan Houseparty juga menyusul mendapatkan keuntungan selama pandemi. Tercatat kedua platform tersebut mendapatkan kenaikan jumlah pengguna hingga 6,2 juta dan 5,1 juta pengguna. 

Di sisi lain, Microsoft Teams dan Google Meet juga masuk ke pasar aplikasi video konferensi. Belakangan, Facebook juga menyusul dengan Messenger Room-nya. 

Microsoft mengatakan bahwa Teams pada April lalu memiliki 75 juta pengguna aktif harian, naik 70 persen dalam sebulan, Microsoft juga menyebut ada 200 juta peserta rapat dalam satu bulan itu. Disusul Google Meet yang mengumumkan sekitar 3 juta pengguna baru setiap hari, dan mencapai lebih dari 100 juta peserta rapat Meet harian di bulan yang sama.

Infografis Zoom dan TikTok (Raga/VOI)

2. TikTok Jadi Raja Media Sosial

Selain Zoom, aplikasi video singkat TikTok juga mendulang keuntungan selama pandemi. Mengingat banyak masyarakat yang harus melakukan karantina mandiri dan beraktivitas dari rumah. 

Aplikasi yang satu ini juga langsung digemari penggunanya. Tak hanya digemari kalangan anak muda, platform berbagi video ini juga digemari orang dewasa. 

Mengutip data Sensor Tower, TikTok berhasil mendapat unduhan sebanyak dua miliar kali melalui Google Play Store dan Apple App Store. Rekor baru TikTok ini dicapai hanya dalam lima bulan selama masa pandemi atau nyaris 1,5 miliar unduhan, sejak kuartal pertama tahun 2020. 

Pasar terbesar bagi TikTok, yakni India dengan 30,3 persen dari total unduhan, diikuti dengan China 9,7 persen dan Amerika Serikat (AS) 8,2 persen. Aplikasi besutan Bytedance ini juga telah diunduh 611 juta kali di negara Asia Selatan.

Angka pengguna TikTok melonjak naik, seiring dengan pemberlakukan lockdown di sejumlah negara. Bahkan jumlah total pengguna aktif bulan TikTok di AS telah mencapai lebih dari 91 juta orang. 

Hasil dari pencapaian ini, TikTok berhasil melampaui aplikasi keluarga Facebook seperti WhatsApp, Instagram dan Messenger yang memecahkan rekor dua miliar unduhan sejak 1 Januari 2014.

3. Penerbangan Komersial Astronaut NASA dengan Roket SpaceX

Setelah sembilan tahun terus menumpang roket Soyuz milik rusia untuk mengorbit ke luar angkasa. Pada pertengahan Mei lalu, NASA akhirnya berhasil meluncurkan roket komersial perdana buatan SpaceX dari daratan AS.

Keberhasilan SpaceX mengantarkan astronaut NASA ke International Space Station (ISS) menjadi tonggak sejarah tersendiri bagi Elon Musk. Mengingat perusahaan rintisannya berhasil mengoperasikan roket dan modul wahana antariksanya untuk digunakan NASA. 

Bahkan dengan menggunakan modul roket yang sama, SpaceX berhasil mengirim kembali empat astronaut di bawah program Commercial Crew milik NASA. Hal ini membuktikan SpaceX telah memiliki kesiapan sistem dan roket buatan mereka untuk menerbangkan astronaut ke luar angkasa.  

Kemitraan ini mengubah alur sejarah penerbangan luar angkasa manusia dengan membuka akses ke orbit rendah Bumi dan Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk lebih banyak orang, lebih banyak ilmu pengetahuan, dan lebih banyak peluang komersial.

4. Gadget of The Year (2020)

Ada banyak gawai yang diluncurkan sepanjang tahun 2020. Namun ada beberapa lini yang menjadi perhatian VOI untuk dinobatkan sebagai Gadget of The Year 2020. 

Selain poin inovasi dari setiap lini produk yang ditawarkan, tetap juga hype yang ditimbulkan dari para penggemar gadget tersebut. Mulai dari smartphone hingga gim konsol, terangkum dalam Gadget of The Year 2020. 

- Samsung Galaxy Z Fold 2 dan Z Flip

Tahun lalu, Samsung sukses menghadirkan lini pertamanya menggunakan teknologi ponsel layar lipat yakni Galaxy Fold. Kemudian di ajang Galaxy Unpacked 2020, Samsung kembali merilis dua generasi terbaru dari lini ponsel flagshipnya.

Samsung Galaxy Z Fold 2 dan Z Flip, jadi kreasi ponsel terbaik yang dihadirkan oleh vendor asal Korea Selatan itu. Mengusung peningkatan di pelbagai lini, Galaxy Z Fold 2 dan Z Flip menjadi ponsel layar lipat yang paling dinanti oleh penggemarnya. 

Untuk Galaxy Z Flip, mengusung desain ponsel layar lipat dengan model clamshell. Berukuran 6,7 inci ponsel ini bisa dilipat nyaris setengahnya menjadi ukuran yang lebih ringkas. 

Sedangkan kakaknya Galaxy Z Fold 2 merupakan lini pembaruan dari model sebelumnya. Dari segi desain, Samsung memberikan tampilan baru pada ponsel layar lipat ini.

Galaxy Z Fold 2 hadir dengan layar Dynamic AMOLED 7,6 inci yang disertai refresh rate 120Hz dan desain punch hole Infinity-O Display di bagian dalam. Sedangkan di bagian luar terdapat layar super AMOLED 6,2 inci.

Smartphone lipat ini juga sudah dilengkapi Samsung Ultra Thin Glass. Bodi ponsel tersebut juga ditopang oleh Engsel Hideaway, dengan mekanisme CAM dan memungkinkan perangkat diposisikan seperti laptop.

Caption

- Apple iPhone 12 Series

Gawai Apple selalu dinantikan oleh penggemarnya. Meski terlambat hadir, raksasa asal Cupertino, California, AS ini akhirnya merilis empat model terbaru dari iPhone 12 di penghujung tahun 2020. 

Apple membawa empat model iPhone 12, mulai dari iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max. Keempat seri iPhone 12 ini sama-sama ditenagai dengan chipset Apple A14 Bionic dan telah mendukung jaringan 5G. 

Dukungan 5G diklaim lebih cepat 10 kali dibandingkan teknologi 4G LTE. Namun, varian iPhone ini hadir dengan spesifikasi yang cukup berbeda-beda.

Spesifikasi paling rendah dimiliki iPhone 12 Mini, sesuai namanya ponsel ini hadir dengan ukuran layar 5,4 inci, sementara iPhone 12 reguler dan iPhone 12 Pro memiliki layar 6,1 inci. Untuk varian model tertingginya ada iPhone 12 Pro Max, yang unggul dengan membawa layar 6,7 inci. 

Untuk varian model tertingginya ada iPhone 12 Pro Max, yang unggul dengan membawa layar 6,7 inci. iPhone 12 membawa dua kamera belakang dengan resolusi lensa wide 12MP aperture f/1,6 dan satu kamera ultra-wide 12 MP (f/2,4). 

Sedangkan untuk model iPhone Pro dan Pro Max memiliki tiga kamera belakang, yang salah satunya memiliki resolusi lensa telefoto 12MP zoom optik 4x. Khusus iPhone 12 Pro Max dibekali kamera wide beraperture f/1.6 dengan sensor 47 persen lebih besar dan pixel 1,7μm untuk peningkatan 87 persen dalam kondisi cahaya rendah.

Kamera pada iPhone 12 Pro dan Pro Max memiliki sejumlah fitur unggulan seperti Apple ProRaw, dukungan perekaman video resolusi 4K 60 fps, mode perekaman Dolby Vision HDR 60 fps, serta sensor pemindai LiDAR. 

- Xbox Series X dan Series S

Bukan hanya smartphone, para gamer di seluruh dunia juga menantikan konsol gim terbaru yang dikeluarkan oleh Sony dan Microsoft. Teruntuk Xbox berhasil mendahului perilisan Sony PlayStation 5 (PS5) dengan merilis Xbox Series X dan Series S. 

Kedua konsol ini hadir menjadi pesaing bagi Sony PS5 di musim libur Natal dan Tahun Baru 2020. Xbox Series X menghadirkan konsol yang mampu melibas gim di resolusi 4K up to 120 frame per detik. 

Konsol next gen ini juga mendukung teknologi DirectX Raytracing yang bekerja dengan kekuatan GPU hingga 12 teraflop. Serta memiliki SSD 1TB untuk menyimpan dan memuat game generasi berikutnya.

Sedangkan Xbox Series S yang berukuran lebih kecil akan menjalankan gim pada resolusi 1440p pada 60 frame per detik, dengan dukungan hingga 120 frame per detik.

- PlayStation 5 alias PS5

Tak dipungkiri, konsol gim satu ini menjadi daya tarik gamer di penghujung tahun 2020. Di mana Sony merilis generasi terbaru dari PlayStation 5 (PS5).

Penerus PS4 ini resmi diluncurkan pada 12 November 2020 atau selang dua hari dari Xbox Series X dan Series S. Dan kehadiran konsol baru ini berhasil mencetak penjualan tertinggi di berbagai negara, bahkan sehari sebelum peluncuran sudah habis terborong.

Ada dua model PS5 yang dijual Sony, yakni PS5 Digital Edition yang dibanderol Rp7,3 juta dan PS5 dengan drive disk Ultra HD Blu-ray Rp8,8 juta.

Untuk diketahui, PS5 dilengkapi prosesor dan GPU custom dari AMD, yang menggunakan arsitektur Zen 2 serta RDNA 2. CPU-nya sama-sama memiliki 8 core, dan GPU-nya memiliki kemampuan komputasi hingga 10.28 TFLOPS. Selain itu, PS5 juga dilengkapi RAM sebesar 16 GB serta SSD 825 GB yang bisa ditambah dengan SSD jenis NVMe.