Astronot yang Baru Tiba di ISS Ungkap Pengalaman Menunggangi Crew Dragon
Cres Dragon (Sumber: NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Tiga astronot badan antariksa Amerika (NASA) dan satu astronot asal Jepang berhasil mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Senin malam, 16 November lalu.

Berselang dua hari setelah kedatangannya, keempat astronot tersebut Michael Hopkins, Victor Glover, dan Shannon Walker, bersama dengan Soichi Noguchi dari badan antariksa JAXA Jepang melakukan wawancara dengan masyarakat di bumi.

Kate Rubins, yang tiba di stasiun luar angkasa pada Oktober lalu juga bergabung dalam sesi tanya jawab, sedangkan kosmonot Rusia Sergey Ryzhikov dan Sergey Kud-Sverchkov beristirahat setelah menyelesaikan perjalanan luar angkasa pada hari sebelumnya.

Masyarakat di bumi begitu penasaran, bagaimana pengalaman keempat astronot itu menunggangi pesawat luar angkasa Crew Dragon milik SpaceX. Jika dibandingkan dengan kapsul Soyuz Rusia dan pesawat ulang-alik.

Pertanyaan itu dijawab oleh Noguchi yakni satu-satunya astronot di antara kru yang pernah merasakan perjalanan dengan ketiga pesawat ruang angkasa tersebut.

"Crew Dragon adalah yang terbaik. Setiap kendaraan memiliki keunikannya sendiri, tapi saya pikir Dragon benar-benar siap untuk naik dan menyenangkan untuk dikendarai," ungkap astronot Noguchi seperti dikutip dari Digital Trends, Jumat, 20 November.

Sebagai informasi, ini adalah kedua kalinya Crew Dragon mengangkut manusia, setelah misi uji Demo-2 yang sukses bersama astronot NASA Doug Hurley dan Bob Behnken beberapa waktu lalu.

Desain Crew Dragon SpaceX didasarkan pada pesawat luar angkasa Dragon yang membawa kargo, dan akan melakukan banyak penerbangan ke dan dari ISS sebelum pensiun awal tahun ini.

Keberhasilan sistem roket SpaceX yang dapat digunakan kembali itu adalah kesempatan bagi NASA, untuk dapat meluncurkan dan mendaratkan misi dari wilayah Amerika dengan pesawat komersil untuk pertama kalinya, sejak program Pesawat Ulang-alik berakhir pada 2011.

"Luar biasa. Ketika mesin itu terputus dan kami berada di orbit, itu tidak nyata. Ketika saya pertama kali melihat ke luar jendela ke bumi, sulit untuk gambarkan, tidak ada kata untuk menggambarkannya, itu adalah pengalaman sekali seumur hidup yang menakjubkan," ujar astronot Glover yang baru pertama kali perjalanan ke luar angkasa.

Sementara, astronot Rubins menyambut baik kedatangan keempat astronot ini, dimana jika semakin banyak sumber daya manusia, maka berarti akan lebih banyak pekerjaan sains yang dilakukan selama misi enam bulan Ekspedisi 63.