JAKARTA – Setelah mengalami kenaikan sebesar 35,2 persen dalam dua pekan terakhir berdasarkan data Coingecko, XRP memiliki pergerakan harga yang berbeda dengan dua mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya, yakni Bitcoin dan Ethereum. Di saat BTC dan ETH bearish, XRP justru bullish. Namun, tidak sedikit yang belum mengenal Ripple, perbedaannya dengan XRP, bahkan sejarahnya.
Ripple tengah digugat oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) karena dituding melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar. Pihak Ripple menolak kategorisasi “sekuritas” untuk aset digitalnya, XRP. Perseteruan di meja hijau itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Di tengah kendala tersebut, Ripple cukup percaya diri melebarkan sayapnya ke berbagai negara. Perusahaan berhasil menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga keuangan terbesar di dunia.
VOI.id akan memaparkan apa itu Ripple dan XRP sebagaimana yang akan dipaparkan berikut ini!
Pengertian Ripple
Ripple adalah penyedia solusi kripto terkemuka untuk perusahaan pembayaran lintas batas (cross-border). Perusahaan memberikan terobosan dalam sistem keuangan dengan menggunakan solusi kripto yang lebih cepat, transparan, dan hemat biaya.
“Solusi kami lebih cepat, lebih transparan, dan lebih hemat biaya - memecahkan inefisiensi yang telah lama mendefinisikan status quo. Dan bersama dengan mitra dan komunitas pengembang yang lebih besar, kami mengidentifikasi kasus penggunaan di mana teknologi kripto akan menginspirasi model bisnis baru dan menciptakan peluang bagi lebih banyak orang,” tulis keterangan dari laman resmi Ripple.
Untuk memahami Ripple sebagai perusahaan solusi blockchain, ia memiliki sejumlah layanan penting di antaranya, RippleNet, On-Demand Liquidity (ODL), XRP Ledger (XRPL).
- RippleNet
Perusahaan memungkinkan instansi keuangan yang berpartisipasi dalam jaringan RippleNet untuk mengirim uang secara global dan instan. Pengiriman uang antar negara dapat dilakukan dalam hitungan detik saja.
Institusi keuangan yang berpartisipasi dalam RippleNet akan menyelesaikan sejumlah masalah dalam sistem pembayaran meliputi; kecepatan dan kepastian, manajemen likuiditas, dan transparansi.
- On-Demand Liquidity (ODL)
Untuk melakukan pengiriman secara instan dalam hitungan detik ke berbagai negara di dunia, Ripple menyediakan fitur yang disebut On-Demand Liquidity (ODL). Ini memungkinkan pelanggan RippleNet untuk memanfaatkan aset digital XRP untuk menjembatani dua mata uang dalam tiga detik, memastikan pembayaran dengan cepat dikirim dan diterima dalam mata uang lokal di kedua sisi transaksi. XRP sangat cocok untuk pembayaran global karena lebih cepat, lebih murah, dan lebih terukur daripada aset digital lainnya.
BACA JUGA:
Pembayaran internasional, terutama di negara berkembang, mengharuskan perusahaan atau institusi keuangan untuk memiliki akun yang telah didanai sebelumnya dalam mata uang tujuan. Ini adalah cara yang mahal dan tidak efisien serta membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. RippleNet memberikan alternatif. Sementara setiap lembaga keuangan di jaringan menikmati transaksi yang andal, instan, dan berbiaya lebih rendah, mereka yang menggunakan aset digital XRP untuk sumber likuiditas dapat melakukannya dalam hitungan detik.
- XRP Ledger (XRPL)
XRP Ledger adalah blockchain terdesentralisasi yang menggunakan konsensus protokol untuk memverifikasi transaksi. XRP Ledger memiliki kecepatan transaksi 3-5 detik dan mampu memproses 1.500 transaksi per detiknya.
Apa itu XRP?
XRP adalah aset digital open-source yang dibangun untuk menjadi mata uang kripto paling praktis untuk aplikasi di seluruh layanan keuangan.
Perbedaan Ripple dan XRP
Ripple adalah perusahaan teknologi penyedia solusi pembayaran berbasis blockchain, dan XRP adalah aset digital yang merupakan produk Ripple dalam ekosistem pembayaran lintas-batas. Ripple menggunakan XRP sebagai solusi pembayaran karena token tersebut memiliki kemampuan transfer yang cepat, efisien, dan netral karbon.
Sejarah Ripple
Pada 2012, pendiri David Schwartz, Jed McCaleb, dan Arthur Britto berhasil meluncurkan XRP Ledger dengan mata uang kripto XRP. Pada bulan September di tahun yang sama, ketiga orang itu bersama Chris Larsen mendirikan perusahaan yang saat ini bernama Ripple. Namun pada tahun 2013, Jed McCaleb angkat kaki dari Ripple dan mulai mendirikan Stellar Lumens (XLM).
Pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, dalam surelnya dengan Mike Hearn pada 12 April 2009, berkomentar bahwa, “Ripple menarik karena ini adalah satu-satunya sistem lain yang melakukan sesuatu dengan kepercayaan daripada memusatkannya ke server pusat.”
Kendati menarik perhatian Nakamoto, Ripple saat ini tengah menghadapi perseteruan dengan regulator AS, SEC, dan diharapkan dapat segera berakhir. Terlepas dari semua itu, Ripple telah menjalin kemitraan strategis dengan institusi keuangan dari berbagai negara. Demikian pengertian Ripple, XRP, dan sejarahnya!