Nicole Aunapu Mann, Wanita Indian Pertama ke Luar Angkasa Bakal Bawa Jimat Dreamcatcher
Astronot dan Kolonel Laut Nicole Aunapu Mann akan menjadi wanita suku Indian asli Amerika pertama di luar angkasa. (foto: twitter @BoeingSpace)

Bagikan:

JAKARTA - Astronot dan Kolonel Laut Nicole Aunapu Mann akan menjadi wanita suku Indian asli Amerika pertama di luar angkasa saat ia terbang bersama kru NASA berikutnya tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Oktober depan.

Sebelumnya, Mann menerbangkan misi pesawat tempur AS di Irak dan Afghanistan sebelum direkrut oleh NASA pada 2013 dan menyelesaikan pelatihan kandidatnya sebagai astronot dua tahun kemudian.

"Ini merupakan perjalanan yang panjang, tetapi sangat berharga," kata Mann, yang merupakan anggota Wailacki dari Suku Indian Round Valley di California Utara, kepada Reuters.

Pelatihan NASA terhadap Mann termasuk instruksi intensif dalam sistem ISS, spacewalks, pelatihan bahasa Rusia, robotika dan pelatihan fisiologis.

“Saya merasa sangat bangga,” kata Mann. “Penting bagi kita untuk merayakan keragaman kita dan benar-benar mengomunikasikannya secara khusus kepada generasi muda.”

Mann akan menjadi wanita asli Amerika pertama di luar angkasa. Manusia asli Amerika pertama di luar angkasa adalah John Herrington pada tahun 2002.

Dia memegang gelar dari Akademi Angkatan Laut AS dan Universitas Stanford dan merupakan pilot uji di F/A-18 Hornet dan Super Hornet selama karir militernya. Dia mengatakan perbedaan ini telah memicu kegembiraan di komunitasnya.

“Itu benar-benar, saya pikir, audiens yang kita tidak mendapatkan kesempatan untuk menjangkau sangat sering,” kata Mann, yang dianugerahi dua medali Penghargaan Angkatan Laut dan Korps Marinir.

Dia akan membawa beberapa kenang-kenangan ke orbit bersamanya untuk mengingatkannya akan rumah, termasuk 'dreamcatcher', yang merupakan jimat pelindung tradisional penduduk asli Amerika.

Mann, bersama dengan sesama astronot NASA Josh Cassada, Koichi Wakata asal Jepang dan kosmonot Rusia, Anna Kikina, akan diluncurkan dari Kennedy Space Center Florida pada 3 Oktober di atas pesawat ruang angkasa Dragon milik SpaceX dan menukar Crew-4 dari ISS.

Misi itu akan mengikuti peluncuran Artemis 1 NASA, yang baru-baru ini dipindahkan oleh badan antariksa itu ke Sabtu sore menyusul masalah mesin pada Senin lalu.

Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA dan Orion Crew Capsule adalah bagian dari tujuan jangka panjang Amerika Serikat untuk mengukir sepatu bot di permukaan bulan dalam dua tahun ke depan.

“Apa yang kami lakukan di orbit rendah bumi tidak hanya melatih para astronot tetapi juga menyediakan pengembangan teknis dan konsep operasional yang akan kami perlukan untuk hidup (dengan ) kehadiran manusia yang berkelanjutan di bulan dan akhirnya membawa kami ke Mars,” kata dia.