NASA Tambah Lima Misi Penerbangan Luar Angkasa dengan SpaceX Hingga Akhir Dekade
Kapsul Crew Dragon dari SpaceX telah menerbangkan lima misi berawak untuk NASA. (foto: twitter @spacex)

Bagikan:

JAKARTA – NASA kembali menambah kontrak peluncuran astronot ke luar angkasa dengan SpaceX sebesar 1,4 miliar dolar AS (Rp 20,7 triliun) . Perusahaan milik Elon Musk itu akan meluncurkan lima misi astronot lagi untuk NASA pada akhir dekade ini. Pernyataan ini muncul dari badan antariksa AS pada Rabu, 31 Agustus. Jumlah ini menjadikan total misi yang dikontrak perusahaan untuk kapsul astronot Crew Dragon menjadi 14.

Kerja sama terbaru untuk kontrak NASA dan SpaceX adalah bagian dari upaya badan tersebut untuk memastikan penerbangan astronot yang stabil ke stasiun luar angkasa karena Boeing, perusahaan lain dengan kontrak transportasi awak serupa, masih berjuang untuk menyelesaikan pengembangan, kapsul luar angkasa Starliner.

“Kerja sama itu memungkinkan NASA untuk mempertahankan kemampuan AS tanpa gangguan untuk akses manusia ke stasiun luar angkasa hingga 2030, dengan dua mitra industri awak komersial yang unik," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

SpaceX dan Boeing masing-masing memenangkan kontrak NASA bernilai miliaran dolar pada tahun 2014 untuk mengembangkan, menguji, dan secara rutin menerbangkan sistem kapsul ruang angkasa yang mampu mengirim astronot ke dan dari stasiun luar angkasa. Selain itu juga mengirimkan astronot ke  sebuah laboratorium penelitian orbital yang telah menampung awak astronot internasional selama lebih dari dua dekade.

Kapsul Crew Dragon dari SpaceX yang dapat digunakan kembali telah menerbangkan lima misi berawak untuk NASA sejak mendapat sertifikasi awak pada tahun 2020. Kapsul itu juga menjadi perusahaan swasta pertama yang meluncurkan manusia ke orbit dan menghidupkan kembali program penerbangan antariksa manusia NASA setelah program pesawat ulang-alik AS pensiun pada 2011.

Kapsul Boeing CST-100 Starliner, yang dilanda gangguan perangkat lunak dan malfungsi katup, ditargetkan dapat menerbangkan awak astronot pertamanya pada Februari tahun depan. Namun mereka masih mencari sertifikasi untuk lulus misi uji terakhir sebelum NASA dapat mengesahkan pesawat ruang angkasa untuk penerbangan rutin astronot.

NASA awalnya memberi setiap perusahaan enam misi awak, tetapi memesan tiga lagi dari SpaceX pada awal 2022 di tengah masalah teknis yang terus dialami Boeing.