JAKARTA - Perusahaan kendaraan listrik (EV) milik Baidu, Jidu Auto, akan berada satu generasi di depan Tesla dalam hal teknologi mengemudi otonom. Klaim ini muncul dari kepala eksekutif perusahaan asal China itu, Robin Li dalam sebuah pernyataan pada Senin, 8 Agustus.
"Pemahaman kami tentang kendaraan pintar adalah bahwa menjadi listrik adalah semi final sementara menjadi cerdas adalah final," tambah Li, seperti dikutip Reuters.
“Jidu mentargetkan untuk dapat mengirimkan 800.000 mobil "robot" pada tahun 2028,” kata kepala eksekutif Jidu, Joe Xia Yiping, dalam pernyataannya.
Ready for a robotaxi trip without human drivers in the car? As of today, Baidu has become the first and only company to offer commercial fully #driverless ride-hailing services to the public in China. Watch the video to find out what it’s like to ride in an #ApolloGo #robotaxi! pic.twitter.com/L6ZUhiZMUT
— Baidu Inc. (@Baidu_Inc) August 8, 2022
“Jidu juga berencana untuk mengirimkan model keduanya untuk produksi massal pada tahun 2024,” tambah Xia.
Jidu mengungkapkan mobil konsep "robot" pertamanya, yang tidak memiliki gagang pintu dan dapat dikontrol sepenuhnya melalui pengenalan suara, pada bulan Juni. Mereka juga berencana untuk memproduksi model tersebut secara massal pada tahun 2023.
Selain melengkapi mobil dengan teknologi perangkat lunak mengemudi otonom yang ditenagai oleh Baidu, kendaraan "robot" Jidu akan memiliki dua lidar dan 12 kamera. Lidar adalah sistem deteksi, mirip dengan radar, yang menggunakan sinar laser berdenyut daripada gelombang radio.
BACA JUGA:
Sementara mobil otonom dari Tesla tidak menggunakan sensor lidar seperti ini.
Rencana pembuatan EV Baidu muncul ketika perusahaan teknologi di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan mobil pintar setelah kesuksesan Tesla dalam mengkomersialkan EV.
Pembuat smartphone Xiaomi Corp dan Didi Global adalah beberapa perusahaan di antara raksasa teknologi China lainnya yang mengejar ambisi pembuatan mobil pintar ini.