Bagikan:

JAKARTA - Blackberry bangkit lagi setelah berkecimpung di bidang pembuatan ponsel pintar. Kini, Blackberry sedang menggandeng Baidu, raksasa penelusuran milik China itu sudah menyepakati nota kesepahaman dengan Blackberry untuk membuat mobil otonom di negeri Tirai Bambu.

Kerja sama ini menjadikan Maps buatan baidu diintegrasikan dengan sistem real-time QNX Neutrino Blackberry. Ke depannya, sistem tersebut bakal ditayangkan di kendaraan Gac New Energy Aion dari Gac Group sebagaimana yang dilansir TechCrunch, Selasa, 26 Januari.

Wang Yunpeng, selaku Direktur Senior Departemen Teknologi Intelligent Driving Group Baidu mengatakan bahwa kolaborasi dua perusahaan ini bertujuan untuk mengembangkan manufaktur mobil otonom.

“Dengan keselamatan dan keamanan menjadi prioritas utamanya,” ujar Wang Yunpeng.

“Bersama-sama, kita dapat membantu produsen mobil dengan cepat memproduksi kendaraan otonom yang aman dan mempromosikan secara kolaboratif pengembangan industri mobil berjaringan cerdas,” tambah Yunpeng.

Pada tahap ini, Baidu berinvestasi dalam mengembangkan AI dan deep learning. QNX Blackberry bakal mengoperasikan sistem keamanan fungsional dan jaringan.

Sebelumnya, Blackberry dan Baidu telah menjalin perjanjian pada 2018. Waktu itu, sistem operasi QNX merupakan platform yang terbuka pada otonom Apollo besutan Baidu.

Kemudian Blackberry mendapatkan arena barunya dengan menginovasi teknologi QNX untuk kendaraan. Kini, teknologi tersebut digunakan untuk kepentingan mengemudi, perangkat digital, dan sistem infotainment hingga mencapai 175 juta.   

“Dengan QNX Blackberry menjadi fondasinya, Baidu membuat progress signifikan pada bagian dari platform Apollo yang membangun ekosistem komersial untuk teknologi inovatif yang dimanfaatkan OEM untuk kendaraan berikutnya," ujar Dhiraj Handa selaku Wakil Presiden Blackberry Technology Solutions untuk channel, partner dan APAC.

Dengan kerja sama ini, Blackberry diharapkan bisa memasuki pangsa pasar China. Sebelumnya, teknologi QNX terintegrasi untuk kendaraan Xpeng yang merupakan kompetitor Tesla.