Bos Ethereum Vitalik Buterin Sebut Meta Dinilai Belum Layak Kembangkan Metaverse
CEO Ethereum Vitalik Buterin. (Somagnews)

Bagikan:

JAKARTA – Salah satu pendiri dan CEO Ethereum Vitalik Buterin baru-baru ini menanggapi pandangan Dean Eigenmann yang membahas masa depan metaverse. Menurut Buterin, metaverse akan ada namun belum bisa diwujudkan untuk saat ini karena dinilai masih terlalu dini.

Dia tidak mengira bahwa “salah satu upaya perusahaan yang ada untuk secara sengaja membuat Metaverse akan berhasil.” Kondisi ini juga tidak terlepas dari upaya Meta dalam pengembangan metaverse yang dinilai mencoba memonopoli metaverse dengan cara yang sama seperti yang dilakukan dengan media sosial.

“Jadi, apa pun yang dibuat Facebook sekarang akan gagal,” kata Vitalik Buterin, dikutip dari CryptoPotato.

Kendati begitu, dia menambahkan bahwa metaverse akan ada. Namun, dia menilai bahwa perusahaan yang ada saat ini belum akan berhasil menciptakan metaverse. Pernyataan tersebut disampaikan Vitalik Buterin dalam sebuah postingan Twitter pada 30 Juli 2022.

Perusahaan milik Mark Zuckerberg, Meta (sebelumnya Facebook) telah menjadi topik hangat karena perilaku monopolistiknya. Sebelumnya, Facebook sempat akan terjun ke dunia cryptocurrency dengan mengembangkan mata uang kripto bernama Libra.

Namun, terkendala masalah dengan regulator dan kebijakan global. Kondisi ini memaksa perusahaan untuk tidak melanjutkan proyek mata uang kripto tersebut.

Berdasarkan laporan CryptoPotato, pada pekan lalu Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat mengajukan pengaduan untuk memblokir rencana Meta dalam upaya membeli perusahaan lain yang berbasis di Metaverse.

“Alih-alih bersaing berdasarkan keunggulan, Meta mencoba membeli jalannya (pintas) ke puncak,” tulis Wakil Direktur Biro Persaingan FTC John Newman.

Sebagai informasi, raksasa media sosial tersebut berencana mengakuisisi perusahaan virtual reality (VR) Within dan aplikasi populer VR untuk fitness, Supernatural.

Pendapat Buterin menunjukkan bahwa upaya Meta dalam memonopoli metaverse dilakukan tanpa terlebih dahulu mengetahui apa yang diinginkan banyak orang seperti desentralisasi, privasi data pengguna, dan lainnya.