Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan milik Mark Zuckerberg, Meta, baru-baru ini dikabarkan mulai merilis fitur NFT untuk platform media sosial Instagram. Meta mengumumkan peluncuran tersebut dilakukan di 100 negara.

Perusahaan yang sebelumnya bernama Facebook itu mengintegrasikan fitur anyar tersebut dengan dompet digital Coinbase Wallet, Dapper Labs, dan Flow Blockchain. Sebelumnya, Meta telah menguji coba fitur NFT tersebut dengan menggunakan karya para kreator konten yang ada di Amerika Serikat.

Fitur tersebut memungkinkan gelombang pertama pengujian untuk memposting NFT di Facebook. Ini terjadi setelah Instagram, raksasa media sosial lain yang dimiliki oleh Meta, mulai menguji koleksi digital pada bulan Mei.

Pada akhir Juni, Meta mengumumkan bahwa Instagram akan mulai menguji NFT di bagian Stories dengan bantuan platform augmented reality Spark AR.

Sebagaimana diketahui, pada bulan Oktober 2021 lalu, Mark Zuckerberg telah mengumumkan rebranding nama Facebook menjadi Meta. Ini ditujukan sebagai upaya perusahaan untuk fokus pada pengembangan bisnis anyarnya, yakni metaverse.

Di sisi lain, upaya Zuckerberg tersebut menuai kritikan dari publik. Pasalnya, perusahaan dinilai terlalu banyak menghabiskan dana untuk mewujudkan ambisinya dalam pengembangan metaverse yang belum pasti.

Ini juga mempengaruhi performa saham Meta yang nilainya telah berkurang setengahnya pada tahun 2022. Dalam wawancara CNBC, Zuckerberg memprediksi metaverse bakal digandrungi masyarakat global. Dia menilai, sekitar satu miliar orang pada akhirnya akan bergabung dengan metaverse.

Kendati Meta mulai serius mengembangkan metaverse, bos Ethereum Vitalik Buterin belum lama ini menilai bahwa perusahaan milik Zuckerberg tersebut belum tentu berhasil mewujudkan proyek metavers.