Rusia Kembangkan Rudal Balistik Antikapal "Zmeevik", Diklaim  Bisa hancurkan Target Permukaan yang Besar
Salah satu contoh rudal balistik Rusia (foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Laporan dari media lokal mengatakan bahwa Rusia sedang mengembangkan “aircraft carrier killer atau (pembunuh kapal induk)"  baru yakni rudal balistik "Zmeevik" dengan peralatan tempur hipersonik.

Menurut sebuah laporan dari kantor berita negara Rusia, TASS, berdasarkan dua sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan kementerian pertahanan dan kompleks industri militer, mengatakan bahwa pengembangan Zmeevik bertujuan untuk unit pertahanan pantai Angkatan Laut Rusia.

“Rudal balistik Zmeevik dengan peralatan tempur hipersonik telah dikembangkan cukup lama. Ini akan dirancang untuk menghancurkan target permukaan yang besar, terutama kapal induk,” kata salah satu dari mereka.

TASS juga menyebutkan, dalam hal karakteristiknya, Zmeevik menyerupai rudal China dari kelas serupa DF-21D dan DF-26 dengan jangkauan hingga 4.000 km. Rincian status pengembangan Zmeevik saat ini belum diberikan karena TASS mengaku perusahaan NPO Mashinostroeniya, perusahaan ini mengembangkan dan memproduksi produk hipersonik Zirkon (rudal anti-kapal untuk kapal permukaan dan kapal selam) tidak mengomentari kabar tersebut.

Adapun senjata China yang telah disebutkan, DF-21D menurut TheDrive adalah rudal balistik jarak menengah (MRBM) yang didefinisikan sebagai rudal balistik dengan jangkauan maksimum antara 621 mil dan 1.864 mil. 

Sedangkan DF-26B, diklasifikasikan sebagai rudal balistik jarak menengah (IRBM), sebuah kategori yang terdiri dari senjata jarak jauh yang mampu mencapai target hingga jarak antara 1.864 mil dan 3.417 mil. 

Seorang Peneliti di Pusat Keamanan Internasional, IMEMO RAS, Dmitry Stefanovich, untuk pengamatannya tentang prospek Zmeevik. “Sepertinya proyek ini memang sedang dalam pengembangan untuk sementara waktu, meskipun tidak ada tes yang disebutkan atau diamati, yang tentu saja tidak berarti bahwa tes prototipe tidak mungkin terjadi,” kata Stefanovich.

Menurutnya, membuat rudal anti-kapal cepat cukup tradisional untuk Soviet dan Rusia, dan rudal balistik adalah pilihan yang baik. Bagi Rusia pengembangan rudal balistik anti kapal hipersonik tak terlalu sulit untuk diwujudkan, pasalnya karena Rusia sudah ada rekam jejak dalam pengembangan Tsirkon (rudal jelajah anti kapal) dan Avangard (rudal balistik).