Bagikan:

JAKARTA - Sistem rudal permukaan-ke-udara medan perang jarak pendek hingga menengah S-350 'Vityaz', yang diproduksi oleh produsen pertahanan Almaz-Antey diklaim mampu menyerang senjata serangan udara masa depan.

"Kami telah mengembangkan sistem yang baik dan kompak, yang melakukan semua fungsinya jauh lebih baik daripada pendahulunya. Sebagai perbedaan mendasar dari semua sistem serupa lainnya, Vityaz mampu dengan cepat mengarahkan misilnya dan memindai ruang angkasa," terang CEO Almaz-Antey Yan Novikov seperti dkutip dari TASS 6 Mei.

"Senjata itu dapat menyerang secara efektif. baik senjata serangan udara yang ada dan yang akan datang," sambungnya dalam sebuah wawancara dengan majalah Pertahanan Nasional pada kesempatan ulang tahun ke-20 perusahaan.

S-350 mengungguli para pesaingnya dengan jumlah rudal dalam muatan amunisi, serta peningkatan ketahanan anti-jamming radar yang dapat mengamati situasi dari segala arah berkat mode pemindaian melingkar.

Selain itu, S-350 kompatibel dengan semua sistem pertahanan udara dan dapat memperoleh informasi dari sistem lain lain, beroperasi sebagai postur lapis kedua dalam hubungannya dengan pertahanan udara S-400, meningkatkan kepadatan tembakan permukaan-ke-udara, Novikov menjelaskan.

"Vityaz mampu memberikan pertahanan udara sendiri. Tidak ada sistem jarak menengah lain dengan karakteristik seperti itu di dunia," tambahnya.

S-350 ‘Vityaz’ dibuat oleh pabrikan pertahanan Almaz-Antey sebagai senjata pertahanan udara medan perang, mampu menyerang target dalam radius 60 km dan pada ketinggian 30 km. Sistem pertahanan udara ini dirancang untuk melawan target aerodinamis dan balistik. Peluncur S-350 dilengkapi dengan 12 rudal permukaan-ke-udara.

Diketahui, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexey Krivoruchko mengatakan dua set resimen sistem rudal anti-pesawat S-400 dan S-350 tiba untuk Angkatan Dirgantara Rusia pada kuartal terakhir tahun 2021 lalu.

"Dua set resimen sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 dan S-350 dan tiga set batalion peluncur rudal/senjata antipesawat Pantsyr-S dikirim ke Angkatan Udara," Krivoruchko melaporkan kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Januari lalu.