JAKARTA - Willy Joseph Cancel, warga negara Amerika Serikat tewas dalam pertempuran bersama pasukan Ukraina pada Hari Senin lalu, menurut pihak keluarga mengonfirmasi.
Pria berusia 22 tahun itu bekerja pada perusahaan kontraktor militer swasta. Pihak perusahaan mengirimnya ke Ukraina dan dia mendapatkan bayaran dari bertempur di sana, menurut sang ibunda Rebecc Cabrera kepada CNN seperti dikutip 29 April.
Cancel, mantan Marinir AS, menurut ibunya, mendaftar untuk bekerja di perusahaan kontraktor militer swasta di atas pekerjaan penuh waktu sebagai petugas koreksi di Tennessee sesaat sebelum perang di Ukraina pecah pada akhir Februari, kata Cabrera.
Ketika perang dimulai, perusahaan tersebut, menurut Cabrera, sedang mencari kontraktor untuk berperang di Ukraina dan Cancel setuju untuk pergi, cerita Cabrera.
"Dia ingin pergi karena dia percaya pada apa yang diperjuangkan Ukraina. Dan dia ingin menjadi bagian dari itu untuk menahannya di sana, sehingga tidak datang ke sini, dan mungkin tentara Amerika kita tidak perlu terlibat di dalamnya," tutur Cabrera dalam sebuah wawancara telepon.
Cancel terbang ke Polandia pada 12 Maret dan menyeberang ke Ukraina sekitar 12 dan 13 Maret, lanjut Cabrera. Menurutnya, kelompok tempur Cancel berasal dari berbagai negara berbeda.
Cabrera diberitahu oleh mereka yang memberi tahu dia tentang kematian putranya bahwa tubuhnya belum ditemukan.
"Mereka belum menemukan mayatnya. Mereka mencoba, orang-orang yang bersamanya, tetapi itu entah mengambil tubuhnya atau terbunuh, tetapi kami akan senang jika dia kembali kepada kami," tandasnya.
Cabrera mengungkapkan, Cancel "ingin" melakukan pekerjaan kontrak militer.
"Itu adalah sesuatu yang dia yakini di dalam hatinya, itu hal yang benar. Dia adalah tipe pria yang selalu melangkah ketika semua orang mundur, dan ada banyak pria seperti itu yang bersamanya," kata Cabrera.
Sementara itu, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan mereka mengetahui laporan-laporan ini dan sedang memantau situasi dengan cermat.
"Karena pertimbangan privasi, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut," ujar pejabat itu.
"Kami sekali lagi menegaskan, warga AS tidak boleh melakukan perjalanan ke Ukraina karena konflik bersenjata aktif. Warga AS di Ukraina harus segera pergi jika aman untuk melakukannya, menggunakan pilihan transportasi darat komersial atau swasta lainnya."
Cancel meninggalkan bayi berusia 7 bulan dan seorang istri, kata Cabrera. Cancel tinggal di Tennessee sebelum berangkat ke Ukraina, dan berasal dari Orange County, New York, terang Devin Tietze Jr., saudara ipar Cancel. Cabrera mengatakan, Cancel "selalu utamakan semua orang di atas dirinya sendiri."
"Dia hanya orang yang sangat bijaksana. Dia selalu menempatkan semua orang di atas dirinya sendiri bahkan ketika situasinya sangat menegangkan," tutur Cabrera tentang putranya.
"Dia selalu membuat semua orang tertawa dan tenang. Dia adalah orang yang berdiri ketika orang lain mundur," lanjutnya.
BACA JUGA:
Sementara, Tietze mengatakan Cancel adalah "tipe untuk memperjuangkan apa yang benar terlepas dari hasilnya," ketika ditanya mengapa Cancel memutuskan untuk bergabung dengan pertarungan di Ukraina.
"Dia percaya sepenuh hati ini seharusnya tidak terjadi dan dia ingin pergi membantu orang-orang di Ukraina," tukas Tietze dalam sebuah wawancara telepon.
Diketahui, Kementerian Pertahanan Ukraina membentuk unit khusus, Legiun Internasional, untuk para pejuang asing yang ingin bergabung dalam perang melawan Rusia.
Lebih dari 20.000 sukarelawan dan veteran dari 52 negara telah menyatakan keinginan mereka untuk bergabung dalam pertempuran mulai 7 Maret, menurut Brigjen. Jenderal Kyrylo Budanov, komandan Direktorat Intelijen Utama Kementerian, yang akan menjalankan legiun ini.