Menteri Luar Negeri Sebut Iran Tidak akan Tinggal Diam Jika Terbukti Rusia Gunakan Drone Teheran di Ukraina
Menlu Iran Hossein Amirabdollahian. (Wikimedia Commons/Bundesministerium für europäische und internationale Angelegenheiten)

Bagikan:

JAKARTA - Iran tidak akan tinggal diam jika terbukti drone besutannya digunakan oleh Rusia dalam perang Ukraina, kata menteri luar negeri negara itu pada hari Senin, di tengah tuduhan Teheran telah memasok drone ke Moskow untuk menyerang Ukraina.

"Jika terbukti kepada kami, bahwa pesawat tak berawak Iran digunakan dalam perang Ukraina melawan orang-orang, kami tidak boleh tetap acuh tak acuh," media pemerintah mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dilansir dari Reuters 25 Oktober.

Kendati demikian, Amirabdollahian mengatakan kerja sama pertahanan antara Teheran dan Moskow akan terus berlanjut.

Sebelumnya, Inggris, Prancis dan Jerman pada Hari Jumat menyerukan penyelidikan PBB atas tuduhan Rusia telah menggunakan pesawat tak berawak asal Iran untuk menyerang Ukraina, yang diduga melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Pekan lalu, pejabat senior dan diplomat Teheran menyebut Iran berjanji untuk memberi rudal balistik permukaan ke permukaan, selain lebih banyak drone untuk Rusia, langkah yang dinilai akan memicu kemarahan Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya.

rudal iran
Rudal balistik jarak pendek Zolfaghar Iran. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency)

Dikatakan, ada kesepakatan yang disepakati pada 6 Oktober lalu, ketika Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber, dua pejabat senior dari Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi mengunjungi Moskow untuk berbicara dengan Rusia tentang pengiriman senjata.

"Rusia telah meminta lebih banyak drone dan rudal balistik Iran dengan akurasi yang lebih baik, terutama keluarga rudal Fateh dan Zolfaghar," kata salah satu diplomat Iran, yang diberi pengarahan tentang perjalanan itu.

Seorang pejabat Barat yang diberi pengarahan tentang masalah itu membenarkannya, dengan mengatakan ada kesepakatan antara Iran dan Rusia untuk menyediakan rudal balistik jarak pendek permukaan-ke-permukaan, termasuk Zolfaghar.

Salah satu drone yang disetujui Iran untuk dipasok adalah Shahed-136, senjata bersayap delta yang digunakan sebagai pesawat serang udara-ke-permukaan "kamikaze". Ini membawa hulu ledak kecil yang meledak saat terjadi benturan.

Sementara, Fateh-110 dan Zolfaghar adalah rudal balistik permukaan ke permukaan jarak pendek Iran yang mampu menyerang target pada jarak antara 300 km dan 700 km (186 dan 435 mil).