Uganda Laporkan 9 Kasus Baru Konfirmasi Ebola di Kampala, Menteri Kesehatan Desak Kewaspadaan
Ilustrasi penanganan Ebola di Afrika. (Wikimedia Commons/Corporal Paul Shaw/ABIPP)

Bagikan:

JAKARTA - Uganda telah melaporkan sembilan kasus Ebola lagi di ibu kota Kampala, sehingga jumlah total infeksi yang diketahui menjadi 14 kasus dalam dua hari terakhir, kata menteri kesehatan Hari Senin.

Wabah dimulai pada bulan September di bagian pedesaan Uganda tengah. Kasus Ebola menyebar awal bulan ini ke Kampala, kota berpenduduk lebih dari 1,6 juta orang, setelah seorang pria yang datang dari distrik Kassanda untuk mencari perawatan medis dan kemudian meninggal.

Tujuh dari sembilan yang dites positif pada Hari Minggu, adalah anggota keluarga dari pria yang meninggal dan berasal dari lingkungan Kampala Masanafu, kata Menteri Kesehatan Jane Ruth Aceng dalam sebuah tweet.

Seorang lagi adalah petugas kesehatan yang merawat pria dan istrinya di klinik swasta, katanya.

"Masyarakat Uganda, mari kita waspada. Laporkan diri Anda jika Anda memiliki kontak atau mengetahui orang yang pernah melakukan kontak," kata Aceng dalam tweet-nya, melansir Reuters 24 Oktober.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Emmanuel Ainebyoona mengatakan semua pasien di Kampala diisolasi ketika mereka menunjukkan gejala, mengurangi kemungkinan mereka menularkan virus.

Diketahui, Ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Ada lebih dari 90 kasus yang dikonfirmasi dan kemungkinan di Uganda sejak awal wabah, termasuk setidaknya 44 kematian, menurut pernyataan oleh kementerian kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Virus yang beredar di Uganda adalah jenis Ebola di Sudan, yang vaksinnya belum terbukti, tidak seperti jenis Zaire yang lebih umum yang menyebar selama wabah baru-baru ini di negara tetangga, Republik Demokratik Kongo.

Ebola umumnya membunuh sekitar setengah dari orang yang terinfeksi. Gejalanya termasuk kelemahan yang hebat, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, muntah dan diare.